LONTARNEWS.COM. I. Jember – Kabupaten Jember yang dikenal sebagai daerah relegius, tak lepas dari keberadaan para tokoh dan kegiatan keagamaannya. Inilah yang pada akhirnya mengundang minat masyarakat dari luar daerah untuk datang ke Jember.
Baik dengan tujuan ziaroh ke makam para ulama (kiai), seperti ke makam Habib Sholeh di Tanggul atau KH Muhammad Sidiq (Mbah Sidiq) di Condro, Jember. Maupun mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di Jember, seperti acara Manakiban di Ponpes Al Qodiri, Gebang, Jember.
Banyaknya warga dari luar daerah untuk berwisata religi di Jember, ternyata tidak banyak diikuti masyarakat lokal. Banyak diantara masyarakat lokal, yang bahkan belum pernah menikmati wisata religi di Jember sebagaimana dilakukan orang dari luar daerah.
Kenyataan seperti inilah yang kemudian mengundang Bupati Jember, dr. Faida. MMR, untuk memberi kesempatan kepada masyarakat Jember menikmati wisata religi di daerahnya sendiri. “Orang dari luar kota sampai datang khusus ke Jember untuk berwisata religi, justru orang Jember tidak pernah,” ungkap Bupati Jember, dr. Faida, MMR, Kamis (14/3/2019).
Wisata religi yang juga diikuti anak-anak itu menempuh perjalanan ke beberapa masjid. Diantaranya Masjid Muhammad Cheng Hoo, dilanjutkan ke Masjid Raudatul Muchlisin, dan Masjid Jami Al Baitul Amin.
Sebelum ke Masjid Al Baitul Amin, para jamaah yang berjumlah sekitar dari 600 orang melakukan ziarah ke makam ulama, KH Muhammad Shiddiq. Usai dari Masjid Jami AL Baitul Amin, jamaah melanjutkan dengan bersholawat di Pendopo Wahya Wibawa Graha.
Dalam kesempatan ini para jamaah bertemu dengan Bupati Jember, dr. Hj. Fada, MMR. “Biasanya bupati yang diundang ikut pengajian ke pelosok. Dengan wisata religi ini, gantian warga yang diundang untuk pengajian di pendopo,” ucap bupati.
Wisata religi ini, merupakan kegiatan untuk merespon keinginan masyarakat agar bisa berkunjung dan bersholawatan di pendopo bupati. Jamaah yang ikut wisata kali ini berasal dari Majelis Taklim Muslimat As Sabrowi, Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember.
Warga yang ikut wisata pun merasa bangga, karena bisa menikmati pendopo. Bahkan mereka mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di Pendopo Wahya Wibawa Graha yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Jember itu.
Bagi Bupati Faida, bertemu dengan masyarakat dalam sholawatan itu juga menjadi sarana komunikasi terkait dengan kebutuhan masyarakat maupun program-program pemerintah. “Sehingga kita tahu apa yang ingin disampaikan masyarakat. Seperti tadi ada anak yatim piatu yang belum terdata,” ungkap bupati.
Pada acara itu pun, bupati menyampaikan beberapa program Pemerintah Kabupaten Jember, agar masyarakat mendengarkan langsung dari bupati. Seperti program beasiswa untuk anak yatim, hafidz dan hafidzah, hak guru ngaji, program untuk takmir masjid, program kesehatan dan program lainnya.
Bupati juga membagikan hadiah kepada anak-anak yang ikut dalam rombongan wisata religi. Kalangan lansia yang turut dalam acara itu, juga mendapa bingkisan dari bupati. (*).