Siang itu surya berapi sinarnya
Tiba-tiba redup langit kelam
Hati yang bahagia terhentak s’ketika
Malapetaka seakan menyelinap
Siang itu surya berapi sinarnya
Tiba-tiba redup langit kelam
Hati yang bahagia terhentak s’ketika
Malapetaka seakan menyelinap
Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
Bayupun semilir, puspapun mewangi karena dikau.
Bulan senyum ayu, surya keemasan karena dikau.
Samudera menggelegar, gelombang berkejar karena dikau.
Simfoni yang terindah, terciptalah sudah karena dikau.
Yang, engkau sayangku, demikian kau selalu tiap memanggilku
Yang, engkau kasihku, sambil kau peluk mesra diriku