Obyek Wisata Milik Pemkab Jember Tetap Akan Tutup Sampai Batas Waktu yang Belum Ditentukan

IMG 20201130 080614 e1606716114691
Suasana di tempat wisata Pemandian Patemon, Tanggul, yang biasanya ramai dengan pengunjung, kini lengang. Bahkan kolam renang yang menjadi andalannya, terlihat kosong tak terisi air
Suasana di tempat wisata Pemandian Patemon, Tanggul, yang biasanya ramai dengan pengunjung, kini lengang. Bahkan kolam renang yang menjadi andalannya, terlihat kosong tak terisi air

Jember.LONTARNEWS.COM. Meski dari sisi kerugian ditutupnya tempat wisata, khususnya yang di bawah naungan Pemkab Jember, akan mengurangi sebagian pendapatan asli daerah (PAD), serta hilangnya kesempatan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan dari tempat wisata itu, namun pemerintah tidak berani melangkah lebih jauh untuk membuka tempat wisata. Pasalnya, tempat wisata berpotensi untuk membuat kerumunan orang.

Terlebih lagi kalau wisata tersebut bernuansa air, seperti kolam renang. Pengunjung yang datang ke tempat wisata air biasanya langsung ‘nyebur’ ke kolam tanpa berpikir, bahwa air akan menjadi media penularan virus corona yang sangat cepat.

Bayangkan saja, kalau diantara pengunjung yang mandi di kolam ada yang terpapar virus corona, potensi penularannya kepada pengunjung lain jelas cukup besar. Potensi terjadinya penularan ini utamanya kepada mereka yang sama-sama mandi di kolam.

“Ini yang menjadi salah satu pertimbangan, mengapa obyek wisata, khususnya yang di bawah Pemkab Jember, ditutup,” ujar Dedi Winarno, Kabid Pemasaran Produk Wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Jember, Minggu (29/11/2020).

Munculnya pandemi virus corona ini, lanjut Deddi, belum bisa diprediksi sampai kapan akan berakhir. Karena itu semua pihak diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Kalau semua pihak bisa bersikap disiplin menggunakan masker, sering cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak, pandemi akan cepat berakhir. Sehingga tempat wisata bisa dibuka kembali, dan masyarakat juga bisa berjualan lagi,” imbuhnya.

Terkait dengan ditutupnya tempat wisata ini, salah satu warga yang tinggal di seputaran obyek wisata Patemon, Tanggul, Sunarko, sangat berharap, pemandian tradisional kebanggaan masyarakat Tanggul bisa segera dibuka kembali. Sehingga masyarakat yang selama ini menggantungkan penghidupannya dari Pemandian Patemon, bisa berjualan lagi.

“Kasihan, masyarakat disini (Pemandian Patemon) terpaksa banyak yang kehilangan penghasilan. Sejak ada pandemi Covid-19, mereka tidak bisa jualan, karena pemandian ditutup,” ungkapnya.

Sebab itu, demi kepentingan bersama, Sunarko, mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan disiplin protokol kesehatan. “Inshaa Allah kalau semuanya disiplin menjalankan protokol kesehatan, pandemi segera berakhir, dan kami juga bisa berjualan lagi,” imbuhnya.(*).