Kalau sedih kalau kau bermurka
Kalau hujan di hatimu
Jangan biarkan sakit hatimu
Biarkan kami merintih
Jangan sedih jangan kau risaukan
Dengan hidup penuh derita
Jangan simpan dalam hatimu
Biar tangismu untukku
Kalau sedih kalau kau bermurka
Kalau hujan di hatimu
Jangan biarkan sakit hatimu
Biarkan kami merintih
Jangan sedih jangan kau risaukan
Dengan hidup penuh derita
Jangan simpan dalam hatimu
Biar tangismu untukku
Mulanya biasa saja
Kita saling bercanda
Berbincang seadanya
Semua biasa saja
Tak pernah kubayangkan
Akhirnya datang juga
Gelisah dan rinduku
Menyatu dalam mimpi
Ku dengar simfoni disana
Mengalun sendu pilu terasa
Senada gelisahku yang kian mencekam
Seiring datang gerimis perlahan
Tangisku pun tersendat pilu
Tiada kau yang masih kudambakan
Disini dipembaringan aku sendiri
Menangis sampai akhir hidup ini
Sikap toleransi, saling menghormati atas keberagaman perbedaan yang menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia, harus dirawat dan dilestarikan
Bila cinta menggugah rasa
Begitu indah mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku
Hapuskan semua gelisah
Duhai cintaku duhai pujaanku
Datang padaku tetap di sampingku
Kuingin hidupku
Selalu dalam peluknya
Ku telah miliki
Rasa indahnya perihku
Rasa hancurnya harapku
Kau lepas cintaku
Rasakan abadi
Sekalipun kau mengerti
Sekalipun kau pahami
Ku pikir ku salah mengertimu
Masih sanggup untuk kutahankan
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru di atas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya
Resah rintik hujan
Yang tak henti menemani
Sunyinya malam ini
Sejak dirimu jauh dari pelukan
Selamat jalan, kekasih
Kejarlah cita-cita
Sisa waktu sekitar 2,5 bulan sebisa mungkin dimanfaatkan dengan baik oleh OPD tanpa harus melampaui batas waktu yang sudah ditentukan
Seribu kali kucoba menghindari
Seribu kali kucoba tak kembali
Namun langkahku menjadi kian pasti
Menatap bayangmu dalam cinta yang semu