Lumajang.LONTARNEWS.COM. DPD NasDem Lumajang bersama Jember ditambah personil Barisan Reaksi Cepat (BARET) Resceu, Garda Pemuda NasDem, turun langsung ke tempat penampungan pengungsi korban semburan lava panas Gunung Semeru di Balai Desa Sumbermujur. Berangkat dari kantor DPD NasDem Lumajang, pada sekira pukul 22.30, dengan membawa barang bantuan, berupa mie instan, beras, telur, air mineral, masker, rombongan bergerak menuju Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, tempat posko NasDem didirikan.
Di Desa Sumbermujur, rombongan DPD NasDem Lumajang dan Jember diterima kepala desa setempat, Syafii. Kepada kepala desa, H Marsuki selaku Ketua DPD Nasdem Jember dan Usman Afandi, Sekretaris DPD NasDem Lumajang, menyampaikan sekaligus menyerahkan bantuan untuk korban semburan lava gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
“Terimakasih atas bantuannya. Mudah-mudahan bapak-bapak menyampaikan keluhan kami ke atas (pusat), terhadap kebutuhan yang kami butuhkan. Karena rumah penduduk yang tertimpa lava semuanya hancur,” ucap Syafii, Kepala Desa Sumbermujur, Minggu (05/12/2021) dini hari.
Syafii mengaku belum bisa menghitung seberapa besar kerugian yang diderita akibat semburan lava gunung tersebut. Namun yang pasti, seluruh hewan ternak milik penduduk, bahkan juga lahan pertanian serta rumah penduduk hancur.
“Rumah yang hancur karena tertimbun lava, seluruhnya ada 420 unit. Lava yang dari gunung tebalnya kurang lebih 1 meter,” ungkap Syafii.
Untuk diketahui, semburan lava panas dari Gunung Semeru yang terjadi pada hari Sabtu, 4 Desember 2021, sekira pukul 14.30, telah mengakibatkan 3 orang tewas. Korban meninggal diperkirakan masih akan bertambah, karena petugas dan masyarakat belum sempat melakukan evakuasi.
Warga Dusun Curah Kobo’an, Desa Sumbermujur, tempat terjadinya peristiwa, masing-masing hanya berusaha menyelamatkan diri dari semburan lava tersebut. Saat terjadinya, keadaan dalam kondisi gelap pekat, akibat tebalnya abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Semeru.
Warga yang selamat dari semburan abu vulkanik mengaku beruntung, karena saat terjadinya peristiwa diikuti dengan turunnya hujan. Sehingga abu vulkanik tidak sempat beterbangan, tapi langsung jatuh ke tanah terbawa air hujan. (avi).