Rencanakan Kunjungi Tempat Kejadian Bencana Semeru, Ketua DPD NasDem Jember Ingin Melihat Langsung Kondisi Lapangan

Screenshot 20211206 082114 Gallery e1638754593530
Tim Peduli Korban Bencana Semeru dari Partai NasDem tahun 2021 lalu, foto bersama sebelum berangkat menuju lokasi bencana dan pengungsian. Mereka terdiri dari Ketua DPW NasDem Jatim, Sri Sajekti, anggota DPRD Jatim, Denny Prasetya, Ketua DPD NasDem, H Marsuki AG, Ketua DPD NasDem Lumajang, Ketua dan anggota Fraksi NasDem DPRD Jember, serta sejumlah pengurus dari DPD NasDem Jember dan Lumajang, Minggu (05/12/2021) silam.

Jember.LONTARNEWS.COM. Masih ingat erupsi Gunung Semeru, Lumajang, yang menelan korban penduduk 51 jiwa. Tahun ini gunung dengan ketinggian 3.676 meter, itu kembali menyemburkan hawa panas.

Tanggal kejadiannya sama persis dengan tahun 2021, yakni tanggal 4 Desember 2021. Bedanya hanya pada hari kejadiannya, yang terjadi tahun 2021, kejadiannya hari Sabtu sekira pukul 14.30, sedangkan yang tahun ini terjadi pada hari Minggu, 4 Desember 2022.

Bacaan Lainnya

Pada peristiwa erupsi Semeru yang terjadi di tahun 2021 itu, DPD NasDem Jember bersama DPD NasDem Lumajang turun langsung ke tempat kejadian bencana. Mereka mendirikan posko sekaligus menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Desa Sumbermakmur, Kecamatan Candipuro.

Selain menyalurkan bantuan dari dermawan Jember dan Lumajang, tim dari DPD NasDem Jember dan Lumajang juga menurunkan bantuan dari DPW NasDem Jatim dan DPP Partai NasDem. Bantuan yang diberikan berupa telur sebanyak 3 ton, beras 5 ton, air mineral dus, pampers, masker 50 ribu, kantong jenazah 100 unit.

Terhadap peristiwa yang terjadi kali ini, Ketua DPD NasDem, Marsuki, rencananya akan kembali turun lapangan ke tempat terjadinya bencana. “Kejadian ini mengingatkan kita pada peristiwa tahun lalu. Tahun lalu kita menyalurkan bantuan. Saat ini kita rencanakan untuk turun lapangan ke tempat kejadian,” ujar H Marsuki AG, Ketua DPD NasDem Jember, Minggu (4/12/2022).

Kunjungan ke tempat kejadian bencana ini dimaksudkan untuk melihat langsung keadaan yang terjadi di lapangan. Mengingat pemberitaan seputar terjadinya muntahan lava Gunung Semeru sedemikian viral di berbagai media, cetak maupun elektronik.

“Kita ingin melihat langsung di lapangan, keadaannya seperti apa. Tempat kejadiannya tetap, di sekitar Kecamatan Candipuro, tidak jauh dari peristiwa yang terjadi pada tahun 2021,” jelasnya.

Seperti diberitakan berbagai media, letupan Gunung Semeru yang disertai abu dan awan panas kembali terjadi. Awan panas yang disemburkan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu sampai sejauh 17 kilometer.

Sebagai upaya antisipasi terhadap kemungkinan terburuk akibat dari erupsi atau Awan Panas Guguran (APG) yang terjadi sejak Minggu (4/12) pagi, sebanyak 1.979 warga di sekitar Gunung Semeru mengungsi ke 11 titik. Sebelas titik pengungsian itu meliputi SDN 4 Supiturang (266 jiwa), Balai Desa Oro-oro Ombo (217 jiwa), SDN 2 Sumberurip (119 jiwa).

Titik pengungsian lainnya, di Balai Desa Sumberurip (228 jiwa), Balai Desa Penanggal (131 jiwa), Pos Gunung Sawur (52 jiwa), Balai Desa Pasirian (216 jiwa), Lapangan Candipuro (150 jiwa), Kantor Kecamatan Candipuro (600 jiwa), sisanya di SMP Negeri 2 Pronojiwo. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah menaikkan status Gunung Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).

Sementara wilayah yang terdampak APG Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian. Atas kejadian ini, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.

Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.(vian).

Pos terkait