Rakerda III, Ketua DPD SWI Jember Singgung Pentingnya Sinergitas untuk Sosialisasi Program Agar Lebih Masif

Foto bersama para undangan dan jurnalis SWI sesaat setelah Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) ke III, Jember, dibuka Bupati Jember yang diwakili Plt Kadis Bakesbangpol Pemkab Jember. Sejumlah undangan yang turut foto bersama, Bupati Jember yang diwakili Plt Kepala Bakesbangpol, Pejabat Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Hotel & Pemandian Kebon Agung, Jember (19/05/2025).

LONTARNEWS.COM. Sekber (Sekretariat Bersama) Wartawan Indonesia (SWI) sebagai organisasi kewartawanan di Indonesia, yang berdiri sejak tahun 2021, keberadaannya terbilang masih cukup baru.

Oleh karenanya, tak heran kalau organisasi profesi yang pada masa dulu dikenal dengan sebutan kuli tinta ini belum banyak dikenal masyarakat.

Bacaan Lainnya

Hal yang demikian, itu juga terjadi di Kabupaten Jember, meski DPD SWI yang dimandegani Suyono Haes, sudah berdiri sejak 2021 lalu, namun keberadaannya di Jember masih belum banyak dikenal masyarakat, utamanya jajaran pemerintahan.

“SWI memang masih baru, belum terlalu banyak dikenal dibanding organisasi wartawan yang lain,” ungkap Suyono Haes, Ketua DPD SWI Jember, dalam sambutannya pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke III, di Aula Hotel Pemandian Kebon Agung, Jember, Senin (19/05/2025)

Akan tetapi, meski terbilang muda dan belum banyak dikenal, namun mantan wartawan Surabaya Pos itu tetap berkeyakinan, peran SWI dalam ikut membangun negeri tidak akan kecil.

Melalui media dan wartawan yang tergabung di dalamnya, Suyono optimistis, penyebaran informasi seputar pembangunan akan cukup signifikan dan sangat membantu pemerintah dalam menyukseskan program yang dicanangkan.

“Sinergi dengan SWI bisa membantu sosialisasi semua program bupati, sehingga penyebaran informasinya bisa lebih masif,” ucap Suyono yang saat ini tercatat sebagai pengajar di Universitas Muhamadiyah Jember itu.

Dukungan sosialisasi program dari media ini dinilai sangat perlu. Mengingat, dari 2 juta lebih penduduk Jember, pada pemilukada tahun 2023 lalu, kemenangan yang diraih Bupati Fawait yang berpasangan dengan Wabup Joko Santoso, hanya dari dukungan 500 ribu suara.

Artinya, masih ada sekira 1,5 juta penduduk yang perlu disentuh dan diberi tahu lewat pemberitaan agar memahami program apa saja yang akan dilaksanakan Bupati dan Wakil Bupati Jember periode 2025-2030, Muhammad Fawait dan Joko Susanto untuk kemajuan Jember dalam lima tahun kedepan.

“Sehingga butuh dukungan dari media, khususnya dari SWI, untuk mensosialisasikan program bupati tersebut,” tandas Suyono.

Sementara Plt. Kepala Bakesbang dan Politik Jember, Lingga Diputra, yang hadir sekaligus membuka Rakerda ke III mewakili Bupati Jember, mengakui, bahwa pelaksanaan program oleh pemerintah tidak akan bisa berjalan seperti yang diharapkan tanpa dukungan dan bantuan dari pihak lain.

Oleh karenanya, dukungan dan peran dari media sangat dibutuhkan. “Kalau hanya mengandalkan APBD, program tidak bisa berjalan normal, bahkan mungkin terseok-seok,” ucap Lingga Diputra, membacakan sambutan tertulis Bupati Jember, Muhammad Fawait, pada acara Rakerda SWI ke III yang mengambil tema “Sinergi Membangun Negeri, Demi Jember Baru Jember Maju”, itu.

Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Jember, juga menyampaikan apresiasinya kepada SWI Jember atas peran yang diberikan dalam penyebaran informasi terkait program pembangunan di Jember.

Bupati juga menyatakan pentingnya profesi wartawan sebagai kontrol sosial, pendorong transparansi, dan jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.(*).

Pos terkait