Bupati Jember, Sekarang Kita Cuma Bermain, Tapi Dulu Para Pejuang Berkorban Nyawa

IMG 20190818 WA0261 e1566169312159
Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, pada Festival Rakyat Rambipuji, di Lapangan Rambipuji, Minggu, (18/8/2019).
IMG 20190818 WA0261
Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, pada Festival Rakyat Rambipuji, di Lapangan Rambipuji, Minggu, (18/8/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Apa yang dilakukan generasi saat ini dalam rangka merayakan hari kemerdekaan, tak lebih hanya untuk mengenang, bermain dan bergembira. Tapi di waktu dulu, para pejuang berkorban segalanya bahkan juga nyawa, hanya untuk meraih satu impian, MERDEKA…!!!.

Demikian disampaikan Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, dalam Festival Rakyat Rambipuji yang digelar guna memperingati HUT ke 74 Republik Indonesia di Lapangan Rambipuji, Minggu, (18/8/2019). “Sekarang kita cuma bermain dan bergembira, tapi dulu pendahulu kita berkorban nyawa untuk merebut kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia,” ucap Bupati Faida.

Festival yang dimotori pemuda karang taruna Rambipuji itu menyajikan Flash Mob Tarian Pandhalungan yang pesertanya dari SMP hingga tingkat lansia serta permainan 1.000 Meriam Bumbung. Permainan Meriam Bumbung ini bisa menjadi salah satu pengingat perjuangan pahlawan dan meningkatkan nasionalisme di kalangan generasi muda.

Bupati menilai, Festival Rakyat Rambipuji betul-betul menjadi festival rakyat. Seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak sampai lansia, terlihat berpartisipasi.

Festival ini juga menunjukkan masyarakat Rambipuji kreatif, mampu memberikan hiburan sekaligus berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat. “Festival ini festival rakyat, yang bukan hanya menghibur, bukan hanya berkreasi, tapi juga meningkatkan ekonomi kerakyatan masyarakat Rambupuji,” kata bupati

Bupati menyebut, seni dan budaya tidak mengenal sekat. Tarian Pandhalungan yang dimainkan banyak orang pun menjadi bentuk komunikasi pemersatu.

“Semua menyatu menjadi satu, dan semua bergembira. Saya yakin kedepan festival ini akan menjadi salah satu festival unggulan Kabupaten Jember,” katanya.

Bupati Faida mengapresiasi Festival Rakyat Rambipuji yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke 74 Republik Indonesia itu. “Saya berharap permainan anak ini tidak hanya muncul saat agustusan saja, tapi benar-benar menjadi permainan yang melatih teamwork diantara anak-anak, melatih persatuan, melatih sportifitas,” harapnya.

Oada kesempatan itu juga disampaikan, bahwa sepuluh festival pilihan akan mendapat pendanaan dari APBD Kabupaten Jember. Satu festival terbaik akan mendapatkan dukungan sebagian pendanaannya dari APBD Provinsi Jawa Timur, dan satu festival terbaik mendapat dukungan anggaran dari APBN.

“Festival Rambipuji harus dikembangkan lebih baik dan meriah serta lebih rapi sehingga bisa terpilih menjadi sepuluh festival terbaik,” pesan Bupati.

Sementara Camat Rambipuji, Ir. H. Mat Satuki MSi, dalam sambutannya menyampaikan harapannya festival ini dapat terselenggara pada tahun depan. “Festival Rakyat Rambipuji yang pertama untuk tahun ini. Harapan kami, ke depan akan rutin tiap tahun, dan akan lebih baik,” ujarnya.

Panita pelaksana, Agus Hermawan menambahkan, Festival Rakyat Rambipuji ini diawali dengan lomba dayung yang telah dilaksanakan pada tanggal 6-9 Agustus di Desa Curah Malang. Pada tanggal 18 Agustus, festival ini dimulai dengan tarian Gemar Minum Susu dan Bajul Ijo yang diikuti sekitar 3.000 peserta TK PAUD, serta senam JBJB oleh 1.000 peserta dari SD.

Festival ini kata Agus, bentuk sinergi dari masyarakat Rambipuji mulai tingkat PAUD hingga lansia. “Kita juga menampilkan permainan anak-anak atau dolanan anak kampung. Kita ingin mengenalkan permainan yang dulu pernah dimainkan dan sekarang sudah agak punah,” ungkapnya. (*).

Loading