“Kita memiliki persamaan awareness, persamaan kepedulian terhadap pertandingan Indonesia melawan Bahrain di bulan Maret di GBK. Jadi kita takut, nanti misalnya rumputnya rusak, Dewa 19 pasti menjadi kambing hitam, dan pihak GBK nanti juga akan dipersalahkan,” tukasnya.
Oleh karenanya, untuk menghindari kemungkinan terjadinya yang tidak diinginkan, pihak Dewa 19, promotor dan Ketum PSSI sepakat mengundurkan jadual konser Dewa 19 All Stars.
Penjadualan ulang konser musik ini pun mendapat apresiasi dari banyak pihak terutama suporter juga masyarakat penggemar sepak bola Indonesia.
Ini karenakan, potensi terjadinya kerusakan rumput akibat terinjak penonton konser atau karena sebab lain, sangat mungkin terjadi.
Padahal mengembalikan kondisi rumput lapangan yang sudah rusak agar layak digunakan untuk tempat pertandingan sepak bola, bukan perkara mudah.
Butuh waktu yang cukup lama, sekitar 3 bulan. Sedang pihak GBK sendiri juga sudah menyatakan bahwa rumput harus prima.
Karena itu, dari Januari sampai Juni di GBK tidak boleh ada kegiatan yang berpotensi merusak rumput, seperti konser yang bisa mengundang penonton dalam jumlah banyak. (*).