Apresiasi Kreatifitas Penyandang Disabilitas, Bupati Jember Rencanakan MoU Pembuatan Kaki Palsu

IMG 20200212 WA0094 1 e1581481874486
Ferry Setyawan dengan Kaki Palsu hasil produksinya
Ferry Setyawan dengan Kaki Palsu hasil produksinya

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Tidak selamanya keterbatasan pisik menjadi penghambat untuk berkarya. Seperti yang diakukan Ferry Setyawan, meski dari sisi pisik memiliki keterbatasan (disabilitas), namun dalam hal berkarya tak kalah dibanding dengan yang terlahir sempurna.

Malah kreatifitasnya dalam membuat kaki palsu mendapat apresiasi dari Bupati Jember, dr. Faida. MMR. “Anak ini mau saya buatkan MoU (memorandum of understanding) dengan bupati,” ujar Bupati Faida, dalam satu kesempatan.

Apresiasi Bupati Jember atas kreatifitas Ferry Setyawan ini, menurut Gatot Triyono,
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Jember, bahkan direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk memproduksi kaki palsu. “Ibu Bupati berencana mengajak Ferry bekerja sama untuk memproduksi dan menyediakan kaki palsu bagi penyandang disabilitas di Jember,” ungkap Gatot Triyono.

Bupati Faida sangat mengapreasi keuletan Ferry Setyawan dalam membuat sebuah karya yang yangat berarti bagi kalangan fisabilitas. Dia dinilai mampu menghasilkan karya mandiri, yakni memproduksi dan reparasi kaki palsu.

Ferry menjalankan usahanya di rumahnya di Jalan Kaca Piring Gang 1 No. 36 Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang Jember. “Dulu awalnya ingin buka usaha lain. Tetapi, karena biaya modal besar, tidak jadi. Akhirnya, dapat masukan dari tetangga untuk coba membuat kaki palsu. Usaha ini dirintis sejak tahun 2016,” kenang Ferry, mengenang awal memulai usahanya, saat ditemui di rumahnya, Selasa (11/02/2020).

Dalam memulai usahanya, Ferry mengaku belajar secara otodidak. Awal membuat kaki palsu, ia sering gagal.

Sampai akhirnya mendapatkan pemesanan dua kaki. Karena ukuran kaki pasien berbeda, sehingga semua harus pesan terlebih dahulu.

Prosesnya diukur dulu, baru setelah itu dicetak dan dikerjakan selama lebih seminggu. Kalau ada yang tidak bisa datang ke tempat kerjanya, Ferry akan datang ke rumah pemesan untuk dilakukan pengukuran.

Selain untuk menunjang ekonominya, usaha yang ditekuni ini dibuat untuk membantu sesama. “Karena saya merasakan, jika beli online harga kaki mahal dan jarang terbeli. Jadi, kaki palsu ini dijual dengan harga sosial dan terjangkau,” terangnya.

Harga kaki palsu dibuat bervariasi, tergantung besar kecil kaki pemesan. Rata-rata harganya Rp. 4,5 sampai Rp. 5,5 juta dengan bahan fiber. Untuk kaki palsu buatannya, Ferry memberikan garansi 3-6 bulan.

“Selama ini para penyandang disabilitas sering mendapatkan bantuan kaki, tetapi tidak pas. Jadi, jarang dipakai. Walaupun harga mahal, jika tidak nyaman tidak akan dipakai. Maka, dengan adanya pesan kaki palsu ini, mengutamakan kenyamanan, ringan, kuat dan pas,” papar Ferry, seraya berharap usahanya memperoleh kerja sama untuk pengembangan demi membantu sesama. (*).