Teleconference, Bupati Jember Minta Masyarakat Tidak Galau dengan Informasi yang Bukan Resmi dari Pemerintah

telekonference3 e1584713854116
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat acara teleconference dengan camat, kepala rumah sakit dan puskesmas se-Kabupaten Jember, dari Pendopo Wahya Wibawagraha, Jember, Jumat (20/03/2020)
telekonference3
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat acara teleconference dengan camat, kepala rumah sakit dan puskesmas se-Kabupaten Jember, dari Pendopo Wahya Wibawagraha, Jember, Jumat (20/03/2020)

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Bupati Jember, Faida, MMR, memberikan arahan kepada kepala rumah sakit pemerintah, camat dan kepala puskesmas melalui teleconference terkait situasi pandemi virus corona yang terjadi saat ini. Dalam pengarahannya, bupati mengimbau para camat dan kepala puskesmah, agar meyakinkan masyarakat untuk tidak terpengaruh keadaan sekarang.

“Masyarakat jangan galau dengan informasi yang bukan resmi dari pemerintah,” pesan Bupati Faida kepada camat, kepala rumah sakit dan puskesmas se-Kabupaten Jember, melalui
teleconference di Pendopo Wahya Wibawagraha, Jember, Jumat (20/03/2020).

telekonference yang dilakukan Bupati Faida dari ruang Tamyaloka Pendopo Wahya Wibawa dengan seluruh kepala puskesmas, kepala rumah sakit pemerintah dan seluruh camat di tempat masing-masing itu, dalam rangka koordinasi tentang langkah yang sedang dan akan diambil dalam pencegahan penularan Convid-19. “Kita ini komitmennya dua minggu, snak-anak sekolah diliburkan. Oleh karenanya kita gak boleh lengah,” kata bupati.

Teleconference lanjut bupati, merupakan bagian dari social distancing (pembatasan interaksi sosial, terutama untuk komunikasi) bagi Pemda Jember. Seperti yang terjadi saat ini, kalangan pegawai dan pejabatnya tetap aktif dinas dan melayani masyarakat.

Mereka tetap berkoordinasi, bahkan juga rapat dengan Bupati dan Wakil Bupati. Sering berkumpul seperti ini juga ada resiko tersendiri.

“Para pejabat, seperti camat dan kepala puskesmas perlu ada di tengah masyarakat kemudian mereka bergerak ke kabupaten juga membawa resiko tersendiri,” papar bupati.

Sebab itu, ke depan bupati berharap, teleconference semacam ini lebih sering digunakan. Menurut bupati, sudah saatnya teknologi itu lebih sering digunakan pada hari-hari biasa.

“Dalam dua pekan ini rapat-rapat di Kabupaten ditiadakan. Cukup menggunakan teleconference karena cukup efektif,” ungkapnya. (*).

Loading