Lembayung di Sepikul, Panggung Sejarah Kebangkitan Seni Budaya di Jember

Bupati faida dan DKJ di Sepikul 1 2 e1582606228133
Bupati Jember, dr. Faida, MMR, mengendarai kereta kencana dalam acara panggung seni budaya Gunung Sepikul di Kecamatan Pakusari, Jember, Sabtu malam (22/02/2020).
Bupati faida dan DKJ di Sepikul 1 2
Bupati Jember, dr. Faida, MMR, mengendarai kereta kencana dalam acara panggung seni budaya Gunung Sepikul di Kecamatan Pakusari, Jember, Sabtu malam (22/02/2020).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Bupati Jember, dr. Faida, MMR, sangat mengapresiasi dan senang dengan seni budaya yang diawali dengan kemandirian. Sebab dari kemandirian itu akan tumbuh semangat untuk berjuang.

Bahkan tidak menutup kemungkinan, dari kemandirian ini akan ada sinergi antara pegiat seni dengan Pemkab Jember. “Maka, tunjukkan prestasi, tunjukkan kinerja, dan masyarakat yang akan menilai,” tutur Bupati Faida, dalam acara panggung seni budaya Gunung Sepikul di Kecamatan Pakusari, Sabtu malam (22/02/2020).

Bupati menegaskan, pagelaran seni budaya yang mengangkat “Lembayung di Sepikul” ini, akan menjadi panggung sejarah kebangkitan seni budaya Gunung Sepikul di Kecamatan Pakusari. “Panggung hari ini adalah panggung sejarah kebangkitan seni budaya Gunung Sepikul Pakusari,” kata bupati dalam sambutannya.

Bupati juga menyebut pagelaran tersebut menjadi bentuk nyata gerakan Dewan Kesenian Jember (DKJ) dengan pihak desa di Kabupaten Jember. Bupati juga senang dengan desa yang menggerakkan seni budaya.

Menurut Bupati, setiap desa memiliki potensi masing-masing. Desa Pakusari dengan potensi Gunung Sepikul, yang cukup eksotik, bisa dikembangkang menjadi destinasi wisata dan kegiatan seni budaya

“Hujan hanya air tetapi semangat seni budaya mengalir diantara kita semuanya,” ucap bupati mengakhiri sambutannya pada acara pertunjukan seni yang diguyur hujan itu

Ketua DKJ, Dr. Eko Suwargono M.Hum, menambahkan, tergelarnya acara panggung seni budaya ini, karena adanya kesamaan komitmen dari DKJ, Pemkab Jember dan masyarakat untuk merealisasikan program pemerintah, yaitu kota mandiri dan kota wisata berbudaya. “Pembangunan kebudayaan untuk mewujudkan Jember mandiri, Jember wisata berbudaya harus dilaksanakan secara berkelanjutan,” terangnya.

Pagelaran budaya yang diprakarsai Dewan Kesenian Jember bersama Pemerintah Desa Pakusari dan masyarakat ini untuk memberikan apresiasi kepada wilayah yang ikonik yaitu Gunung Sepikul yang ada di Pakusari. “Gunung Sepikul merupakan salah satu fenomena alam yang memberikan filosofi, bahwa keseimbangan merupakan sesuatu yang sangat berharga,” tuturnya.

DKJ juga memiliki komitmen untuk melaksanakan amanat Undang-undang Kemajuan Kebudayaan, yaitu mengembangkan dan memberdayakan seni budaya di Kabupaten Jember. “Jember memang kaya akan warisan atau seni budaya yang dimiliki masyarakat Jember, yang patut untuk dikembangkan dan menjadi ikon pariwisata Kabupaten Jember,” tegasnya. (*)

Loading