Diharapkan, CSR Tidak Hanya Sebatas Kepedulian, Tapi Juga Menjadi Solusi

IMG 20190409 WA0112 e1554801946331
Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, dalam acara penyerahan sertifikat perizinan di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Selasa (9/4/2019).
Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, dalam acara penyerahan sertifikat perizinan di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Selasa (9/4/2019).

LONTARNEWS.COM. Jember – Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, diharapkan tidak hanya sebatas wujud kepedulian, tetapi juga harus menjadi solusi buat masyarakat. Agar pemberian CSR ini bisa tepat sasaran dan menjadi solusi bagi masyarakat, dalam penyalurannya pihak perusahaan sebaiknya berkolaborasi dengan pemerintah.

“Tugas bupati adalah membagikan data yang diperlukan untuk menyalurkannya. Supaya CSR tidak hanya menjadi kepedulian, tetapi juga menjadi solusi buat masyarakat Jember,” ujar
Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, dalam acara penyerahan sertifikat perizinan di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Selasa (9/4/2019).

Pembagian langsung sertifikat perizinan yang diurus melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) oleh Bupati Faida ini, dikemas dalam acara Sarapan Pagi Bersama Bupati Jember. Hadir dalam acara tersebut, sejumlah pemohon perizinan dan pejabat dari Dinas PTSP Kabupaten Jember.

Sebelum menerima sertifikat, para pengusaha mendapatkan penjelasan dari bupati terkait “Penyerahan langsung sertifikat perizinan. Kegiatan ini dilakukan, karena untuk memastikan bahwa, sertifikat perizinan sampai langsung kepada penerima.

Dalam kegiatan ini, diserahkan sejumlah sertifikat yang terdiri dari 9 izin lokasi, 6 izin penggunaan pemanfaatan tanah, 7 izin pendirian PAUD, 4 izin pendirian TK dan 1 izin pendirian PKBM. Selain itu, diserahkan juga secara langsung 53 izin mendirikan bangunan, 4 izin operasional klinik pratama rawat jalan dan 2 izin operasional klinik kecantikan.

Jumlah total izin yang diserahkan langsung sebanyak 86 izin. Jumlah itu diajukan oleh sekitar 80 pemohon perizinan. “Saya membacanya bukan jumlah izin, tetapi yang saya baca adalah berapa banyak jumlah orang yang bisa bekerja disana, berapa banyak ekonomi yang bisa berputar disana,” jelas bupati.

Kepada para pemohon izin, bupati berpesan agar bangunan yang didirikan memiliki aksesbilitas kepada difabel. Pun demikian, usaha- usaha yang dibangun di Jember diharapkan mampu menumbuhkan usaha bersama orang-orang Jember.

“Maka, apa yang dikonsumsi atau dijual dalam usaha tersebut agar menggunakan produk lokal asli Kabupaten Jember. Paling sederhana menggunakan air mineral produk lokal,” ujarnya.

Untuk perumahan, target tahun ini, masyarakat berpenghasilan rendah didorong untuk punya rumah. Target sebanyak 3.003 rumah bersubsidi.

“Ini kesempatan buat kita. Kita ingin yang atas sampai bawah semuanya bisa mendapatkan manfaat. Kehadiran pendiri usaha dapat dirasakan manfaatnya. Manusia dihargai karena kepeduliannya dan keinginannya berguna bagi masyarakat,” harapnya.

Kemudian untuk perizin operasional sekolah, bupati berharap mampu meningkatkan angka partisipasi sekolah di Kabupaten Jember.
Sekolah tersebut juga dapat bergabung dalam program pendidikan gratis, sehingga tidak ada anak tertolak untuk bisa sekolah. (*).