Hotel Menjadi Pertimbangan Alternatif untuk Tempat Isolasi Pasien Positif Covid-19

tiga pejabat pemkab jember 13 e1606570825595
Plt Bupati Jember, Drs KH A Muqit Arief, memberikan keterangan pers usai pelantikan 3 pejabat yang dikembalikan ke posisi semula sebelum 3 Januari 2018, di aula PB. Sudirman Pemkab Jember, Jumat (27/11/2020).
Plt Bupati Jember, Drs KH A Muqit Arief, memberikan keterangan pers usai pelantikan 3 pejabat yang dikembalikan ke posisi semula sebelum 3 Januari 2018, di aula PB. Sudirman Pemkab Jember, Jumat (27/11/2020).

Jember.LONTARNEWS.COM. Masih terus melonjaknya pasien positif Covid-19, memaksa Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jember untuk mengambil langkah antisipatif. Langkah ini perlu diambil, jika suatu saat stadion Jember Sport Garden (JSG) sebagai tempat isolasi pasien positif, tidak mampu menampung ledakan jumlah pasien yang terpapar.

“Kami juga telah mencari beberapa hotel untuk dijadikan ruang isolasi,  jika sewaktu-waktu JSG tidak muat menampung pasien positif. Terkait hotelnya belum bisa dipastikan, tapi sekarang kami masih tahap peninjauan,” ujar Plt Bupati Jember, Drs KH A Muqit Arief, usai pelantikan 3 pejabat yang dikembalikan ke posisi semula sebelum 3 Januari 2018, di aula PB. Sudirman Pemkab Jember, Jumat (27/11/2020).

Terkait perkembangan penyebaran dan penularan Covid-19 belakangan ini, Kiai Muqit, panggilan KH Muqit Arief, menjelaskan, dari hasil rapat dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Gugus Tugas, diputuskan, akan menjemput pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri untuk dipindahkan ke stadion JSG. “Ada 56 orang akan kami pindahkan, karena di JSG kapasitasnya sekitar 57 orang untuk isolasi, sementara ini cukuplah,” jelasnya

Isolasi mandiri yang dijalankan di rumah selama ini, menurut Plt Bupati, sangat mengawatirkan, karena pasien masih berinteraksi langsung dan kumpul bersama keluarganya. Sebab itu, Satuan Gugus Tugas Covid-19 melarang pasien positif melakukan isolasi mandiri.

Sementara untuk kantor pemerintahan yang pegawainya terpapar Covid-19, Kiai Muqit mengatakan, akan dilakukan penutupan untuk proses sterilisasi sementara waktu. Semua pegawai pada kantor tersebut harus melakukan work from home (bekerja di rumah) agar yang lain tidak tertular.(*).