Jember.LONTARNEWS.COM. Penyebaran dan penularan Covid-19, sudah tidak lagi hanya di tempat kerumunan atau kalangan masyarakat umum saja, tapi sudah merambah ke perkantoran. Terbaru, tiga orang pegawai pada Dinas Kesehatan, dinyatakan terkonfirmasi positif.
Tak pelak, atas kejadian yang sangat tidak menguntungkan ini, pihak Pemkab Jember terpaksa menutup kantor dinas kesehatan. Dan para pegawainya, diminta untuk bekerja dari rumah ( work from home).
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Gatot Triyono menjelaskan, atas terjadinya perkembangan penyebaran dan penularan Covid-19 sejak beberapa pekan belakangan ini, Plt Bupati Jember sekaligus Ketua Satgas Covid-19, Drs KH Abdul Muqit Arief, memberikan instruksi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menekan cluster perkantoran. Intsruksi tersebut berisikan perintah, pertama, setiap kantor OPD harus menerapkan protokol covid secara ketat dan melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala.
Kedua, melaporkan ke Satgas Covid-19 jika ada karyawan di lingkungannya yang terpapar Covid-19. Ketiga, karyawan yang terpapar Covid-19 tersebut harus bekerja dari rumah (work from home/WFH), dan diijinkan kembali ke kantor sampai diketahui hasil pemeriksaan kesehatannya.
Keempat, memerintahkan karyawan kontak erat agar isolasi mandiri dan melaporkan pada Satgas. Kelima, perkantoran yang ada pelayanan umum, seperti Dispenduk, PTSP yang tidak bisa melakukan WFH untuk berkoordinasi dengan Satgas dan memperketat pelaksanaan pelayanan tersebut.
Mengenai kantor pelayanan umum, Gatot memastikan tetap berjalan. “Bagi yang WFH akan diijinkan masuk kembali setelah keluar hasil pemeriksaan,” terang Gatot Triyono, Jumat, (27/11/2020).
Oleh karena semakin meluasnya tingkat penyebaran Covid-19, Gatot meminta masyarakat untuk tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Gunakan masker dengan baik, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Saat ini, disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan cara paling ampuh mencegah penularan Covid-19,” ungkap Gatot Triyono, yang juga Plt Kadis Komunikasi dan Informatika itu.
Untuk diketahui, dikeluarkannya intsruksi oleh Plt Bupati Jember, agar seluruh OPD menekan cluster perkantoran, dipicu oleh melonjaknya penambahan pasien Covid-19 dalam dua pekan terakhir. Penambahan pasien Covid-19 berbeda dari hari-hari sebelumnya, saat ini sudah di atas 50 orang.
Sesuai data yang ada, pada 16 November 2020, tercatat ada 60 orang terkonfirmasi positif terpapar virus corona. Padahal sehari sebelumnya hanya 21 orang yang terkonfirmasi positif.
Data ini pada satu hari berikutnya, 17 November 2020, sempat menunjukkan penurunan hingga 33. Tetapi pada 18 November, kembali terjadi penambahan sebanyak 60 orang
Kondisi lebih mengkhawatirkan terjadi pada 19 November. Sebab, penambahannya mencapai 107 orang, suatu jumlah yang sangat banyak sejak pandemi pada bulan Maret lalu.
Hari-hari berikutnya, penambahan terkonfirmasi positif berada di atas angka 50. Jumlah penambahan terkonfirmasi positif itu berbanding jauh dengan penambahan jumlah pasien sembuh, yang hanya berkisar belasan orang sembuh baru.
Sementara di sisi kematian, intensitasnya meningkat sejak tanggal 10 November. Kematian akibat Covid-19 bisa dibilang terjadi tiap hari.
Hanya empat hari terjadi kekosongan angka kematian, yakni 11, 16, 17, dan 18 November. Selebihnya hingga 23 November terdapat 2 hingga 4 angka kematian. (*).