Kerusuhan Bersenjata Dan Penjarahan Bantuan Di Gaza, Krisis Kemanusiaan Kian Mengkhawatirkan

Kerusuhan Bersenjata Dan Penjarahan Bantuan Di Gaza, Krisis Kemanusiaan Kian Mengkhawatirkan
Kerusuhan Bersenjata Dan Penjarahan Bantuan Di Gaza, Krisis Kemanusiaan Kian Mengkhawatirkan

– Advertisement –

BERITAGaza, 24 Mei 2025 – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk seiring meningkatnya aksi penjarahan terhadap truk bantuan kemanusiaan yang membawa makanan dan kebutuhan pokok. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah geng bersenjata dilaporkan menyerang konvoi bantuan, terutama di dekat perbatasan Kerem Shalom yang menjadi jalur utama distribusi logistik ke Gaza.

Menurut laporan terbaru dari World Food Programme (WFP) dan PBB, sedikitnya 15 truk bantuan telah dijarah pada Kamis malam, di tengah ancaman kelaparan yang membayangi lebih dari dua juta penduduk Gaza. Serangan-serangan ini terjadi setelah Israel membuka kembali perbatasan Kerem Shalom, yang sebelumnya sempat ditutup akibat serangan roket pada awal Mei 2024.

Situasi keamanan yang tidak kondusif membuat distribusi bantuan menjadi sangat sulit. Laporan dari BBC dan Reuters menyebutkan, para penyerang tidak segan menggunakan kekerasan, bahkan dilaporkan ada sopir truk yang mengalami kekerasan fisik dan penahanan. PBB mengungkapkan, sebagian geng diduga beroperasi dengan perlindungan atau setidaknya pembiaran dari pihak tertentu, meski tuduhan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, operasi distribusi roti oleh WFP juga terganggu. Seluruh 25 bakery yang didukung WFP di Gaza sempat tutup akibat kehabisan pasokan tepung dan bahan bakar. Namun, beberapa bakery di wilayah selatan dan tengah kini mulai beroperasi kembali setelah pasokan terbatas berhasil masuk. WFP menegaskan, distribusi bantuan masih jauh dari cukup untuk menanggulangi ancaman kelaparan massal.

Pemerintah Israel dan Mesir, dengan mediasi Amerika Serikat, telah menyepakati pengalihan jalur bantuan melalui Kerem Shalom setelah penutupan Rafah. Namun, aksi blokade dan protes dari kelompok sipil Israel di perbatasan juga menjadi tantangan tersendiri.

Di tengah kekacauan ini, Hamas mengklaim telah menindak tegas kelompok kriminal yang menjarah bantuan, dengan melaporkan sedikitnya 20 orang pelaku tewas dalam operasi penertiban di sekitar Kerem Shalom. Sementara itu, militer Israel (IDF) mulai menerapkan pengawalan ketat dan jalur distribusi baru untuk meminimalisir aksi penjarahan.

Kondisi ini menegaskan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza tidak hanya dipicu oleh konflik bersenjata, tetapi juga oleh runtuhnya tatanan sipil dan keamanan di wilayah tersebut. PBB dan organisasi kemanusiaan internasional mendesak semua pihak untuk menjamin keamanan distribusi bantuan demi menyelamatkan jutaan nyawa yang terancam kelaparan.(UA/Red)

Artikel Bersumber Dari Media Terpercaya PELITAONLINE.CO