LONTARNEWS.COM. I. Jember – Penyelenggaraan gerak jalan Tanggul Jember Tradisional (Tajemtra) 2019, dengan jarak tempuh 30 kilometer, akan dibuat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Penyelenggara Tajemtra tahun ini akan memberikan pelayanan plus kepada peserta Tajemtra dalam bentuk kemudahan untuk menjalankan ibadah saat memasuki waktu sholat serta disiapkan pemijat tradisional berikut jamu gendong.
Layanan ini sengaja dibuat, karena berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, peserta tajemtra dari kalangan muslim kesulitan untuk melakanakan ibadah ketika audah memasuki waktunya sholat. Karena itu, agar peserta tajemtra tetap bisa menjaga kewajiban ibadahnya, sekaligus mengikuti gerak jalan Tajemtra, panitia mendekatkan tempat penyetempelan peserta dengan masjid.
Terkait model pelayanan baru dalam penyelenggaraan Tajemtra ini, Bupati Jember, dr. H. Faida. MMR, menjelaskan, selain mendekatkan tempat penyetempelan peserta dengan masjid, panitia juga menyiapkan tenaga pemijat tradisional yang bisa dimanfaatkan peserta secara gratis.
Untuk layanan kemudahan menjalankan sholat, panitia mendekatkan tempat peserta meminta stempel dengan masjid. Pemilihan tempat untuk meminta stempel bagi peserta ini sengaja dibuat dengan masjid.
Tujuannya, agar ketika memasuki waktu sholat, peserta tidak kesulitan untuk melaksanakan ibadah,” ujar Bupati Jember, dr. H. Faida. MMR, dalam keterangan persnya di Pendopo Wahya Wibawagraha, Rabu (28/8/2019).
Di Pos 1 Bangsalsari, pos stempel untuk peserta berada di dekat masjid An Nur. Sedang di pos 2, tempat stempel di depan masjid sebelah timur Polsek Rambi.
Tidak hanya itu. Untuk memberikan kenyamanan, pihak penyelenggara juga akan memanjakan peserta dengan layan pijat gratis. “Pijat ini ada di pos 1, pos 2, pendopo dan di garis finish,” tandasnya.
Layanan untuk memanjakan peserta Tajemtra ini, melibatkan 40 orang pemijat tradisional. Para pemijat ini, ditempatkan di setiap pos. “Masing-masing pos 10 pemijat. Pos 1, 10 orang, pos 2, 10 orang, pendopo 10 orang dan finish 10 orang,” imbuhnya.
Khusus untuk pendopo, selain disiapkan pemijat tradisional, peserta juga bisa menikmati jamu gendong. (*).