LONTARNEWS.COM. I. Jember – Kabupaten Jember tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menunjukkan jatidiri sebagai daerah yang kaya akan ragam potensi yang dimiliki. Kali ini, Jember ingin menunjukkan kepada masyarakat Jawa Timur, bahwa daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Pandhalungan, memiliki keragaman seni dan budaya.
Salah satunya adalah Gandrung Kentrung Djos. Pada ajang Festival Pertunjukan Rakyat yang digelar di depan GOR Ki Mageti, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember menampilkan seni Pertunjukan Rakyat (Pertura) Gandrung Kentrung Djos.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember, Dhebora Krisnowati menyampaikan, Pertura Gandrung Kentrung Djos merupakan salah satu kesenian yang berkembang di Jember. “Tampil Rabu malam 02 Oktober 2019,” katanya.
Festival Pertunjukan Rakyat adalah salah satu kegiatan dari Jatim Kominfo Festival (JKF) yang digelar di Kabupaten Magetan. Selain Pertura Gandrung Kentrung Djos, Jember juga menampilkan fesyen kelas dunia yaitu Jember Fashion Karnaval (JFC).
Dijelaskan Debora, Pertura Gandrung Kentrung Djos Jember berbeda dengan gandrung lainnya, yang mengangkat cerita orang-orang di jaman sekarang yang sibuk bekerja, tapi masih peduli terhadap kebudayaannya. Gandrung ini diperankan oleh beberapa seniman.
Dhebora Krisnowati mengatakan, akar dari budaya adalah tradisi. “Jika tradisi ini hidup, budaya juga akan hidup. Kemudian, dengan budaya yang hidup masyarakat tidak gampang terkena berita hoax atau isue-isue miring,” katanya.
Karena itu, Dhebora berharap budaya-budaya di Kabupaten Jember dapat dikembangkan dan disebarluaskan agar masyarakat tahu beragam budaya Pandhalungan.
Sementara itu, Djoko Supriatno, Koordinator Umum Rumah Budaya Pandhalungan, mengatakan, kesenian Pertura Gandrung Kentrung Djos yang diiringi musik tradisional gamelan ini membawakan cerita rakyat yang mengandung pesan sosial yang dibutuhkan masyarakat. “Seperti anti-hoax, pencegahan narkoba, juga mengenai kesehatan,” kata Djoko.
Djoko berharap masyarakat mampu menghargai nilai-nilai tradisi di dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk menghargai seni tradisi menjadi bagian yang melekat di dalam kehidupan.
Hal itu adalah salah satu yang menjadi perjuangan semua seniman tradisional di Jember. Pada pagelaran kesenian Jember ini, tampak masyarakat Magetan, Madiun, maupun daerah lainnya antusias menyaksikan Kentrung Djos. (*).