LONTARNEWS.COM. Nabi Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah, tidak pernah diketahui dengan pasti, dimana dan kapan diturunkan ke bumi setelah keluar dari surga.
Banyak teori dan pendapat tentang dimana Nabi Adam dan isterinya, Siti Hawa, diturunkan ke bumi setelah tergelincir oleh bujukan syaitan.
Tidak ada dalil pasti yang bisa digunakan sebagai rujukan untuk menyebut dimana tempat diturunkannya Nabi Adam di bumi.
Al Quran hanya menyebutkan Adam dan isterinya Hawa diturunkan di suatu tempat di bumi setelah melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah.
فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ
“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (QS. al-Baqarah: 36)
Dari yang tersurat dalam Surah Al Baqarah: 36, itu diketahui tidak ada keterangan mengenai tempat di mana Adam dan isterinya diturunkan.
Ada beberapa teori dan pendapat yang menyebutkan tempat turunnya Adam. Ada yang menyebut Adam diturunkan di India.
Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebut ada sekitar 4 pendapat tentang turunnya Adam ke bumi. Pertama, Adam diturunkan di India, sedangkan Hawa diturunkan di Jedah. Ini didasarkan pada pendapat Hasan al-Bashri, seorang ulama besar pada era sahabat Nabi ((642-728).
Pendapat kedua, Adam dan Hawa sama-sama diturunkan di Tanah Hindustan (India). Ketiga, Adam diturunkan di satu daerah namanya Dahna, antara Mekah dan Thaif.