Sementara Sadeng dan Keta banyak diperkuat prajurit tangguh, bahkan diantaranya ada yang pernah menjadi panglima perang andalan Majapahit.
Di bawah pimpinan Wirota Wiragati, angkatan perang Sadeng menggunakan pasukan gajah yang dikenal hebat dan tangguh, melawan pasukan dari Majapahit yang dipimpin Gajah Mada.
Kisah Perang Sadeng yang sempat menggemparkan Istana Majapahit, ini ternyata tidak hanya ada dalam catatan Kakawin Nagarakretagama atau Serat Pararaton.
Nama Sadeng sampai saat ini masih kerap menjadi bahan perbincangan banyak kalangan. Bedanya, kalau pada abad 14 Sadeng direbut dan serang karena mau melepaskan diri dari Majapahit, tapi di abad 22 sekarang ini, perebutan Sadeng karena adanya dorongan untuk menguasai potensi ekonomi yang terkandung di dalamnya.
Bahan tambang yang ada di Gunung Sadeng menjanjikan banyak keuntungan. Tambang kapur yang terdapat di gunung ini sudah dimanfaatkan sejak jaman kolonial Belanda.