Selain karena pembukaan lahan hutan oleh manusia, ada beberapa penyebab lain yang turut mempercepat penyusutan populasi Harimau Jawa.
Adalah tradisi Rampogan Macan atau Rampok Macan adalah upacara kurban Jawa yang berlangsung selama 3 abad, dari abad 17 sampai awal abad 20, diduga kuat memberikan andil besar terhadap penyusutan populasi Harimau Jawa.
Selama kurang lebih 3 abad, dari abad 17 sampai abad 20, pertunjukan para pembesar kerajaan di Jawa ini digelar di alun-alun besar kerajaan atau kadipaten (kabupaten).
Pertunjukkan biasanya dimulai dengan berkumpulnya sejumlah pria yang membawa senjata tombak panjang, menunggu harimau dilepas dari kandang.
Setelah dilepas dari kandang, harimau kemudian dipaksa untuk menerjang barikade yang terdiri dari orang-orang pembawa tombak panjang tersebut.
Setelah harimau benar-benar menerjang dan berusaha menerobos barikade, para pembawa tombak itu secara bersama-sama menghujamkan tombaknya ke tubuh satwa legendaris Jawa tersebut.
Versi kedua, pertunjukan Harimau Jawa ini digelar dalam bentuk pertarungan Harimau dengan Kerbau di suatu arena (kandang).
Siapapun yang jadi pemenang dalam pertarungan ini, yang akan dibantai beramai-ramai tetaplah Harimau.(*).