Revolusi Mental, Sayang Seribu Kali Sayang, Harapan Belum Menjadi Kenyataan

20230723 215348 e1690124735504
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, saat menyampaikan pidato politiknya pada acara Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (16/7/2023)

Bahkan dengan Revolusi Mental yang dislogankan Jokowi, diharapkan mampu membawa Indonesia jauh lebih hebat dari apa yang diharapkan.

“Tapi sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan. Apa yang harus kita nyatakan menjelang 78 tahun kemerdekaan bangsa,” ujar Surya Paloh, di hadapan ratusan ribu kader NasDem yang memenuhi Stadion GBK ketika itu.

Bacaan Lainnya

Kepada para kader Partai NasDem Surya Palog mengingatkan soal bangsa Indonesia yang setidaknya pernah mengalami dan merasakan menjadi bangsa yang terjajah sedikit-dikitnya 3,5 abad.

Konsekwensi dari bangsa yang terjajah adalah kesusahan penderitaan, penghinaan, kesedihan, kehilangan harkat dan martabat sebagai bangsa.

“Kita memahami, kemerdekaan yang kita miliki ini bukanlah pemberian atau hadiah yang kita peroleh dari kaum penjajah. Tapi dengan seluruh daya dan upaya para pemikir dan pendiri bangsa ini telah memberikan peran dan mengambil sikap dengan penuh keyakinan,” ungkapnya.

Bahkan, hanya demi satu tujuan dan cita-cita yang disebut dengan kemerdekaan itu, para pahlawan dan pendiri bangsa, tidak hanya memberikan pengorbanan harta.

“Bahkan nyawa sekalipun dipertaruhkan untuk membebaskan kita sebagai bangsa yang terjajah, menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat,” tambahnya.

Sebab itulah pada kesempatan itu Surya Paloh mengingatkan, semua komponen anak bangsa, utamanya kader NasDem, wajib mengenang dan memberikan penghormatan kepada para pahlawan dan pemikir bangsa

“Ini yang memerdekakan kita dari kaum penjajah,” pungkas Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem. (*).

Loading

Pos terkait