A.R Baswedan, Tokoh Kemerdekaan yang Berhasil Yakinkan Negara-negara Arab Dukung Kemerdekaan Indonesia

Abdurahman Baswedan kakek Anies Baswedan (baju putih tengah) bersama Presiden Pertama Indonesia, Soekarno dan Panglima Besar Jenderal Soedirman, dalam sebuah kegiatan pada masa perang kemerdekaan

Dukungan tersebut sangat berarti bagi kelanjutan nasib Indonesia,
karena dengan begitu, kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka telah diakui negara lain.

Dukungan dari negara-negara Arab lalu dicatat dalam suatu dokumen yang kemudian dibawa pulang ke Indonesia.

Bacaan Lainnya

Sementara keadaan Indonesia yang ketika itu sedang genting akibat perang yang terus menerus antara pihak Indonesia dengan Belanda, menyebabkan beberapa anggota delegasi yang menghadiri undangan Liga Arab memilih bertahan di Kairo.

Dalam keadaan yang penuh dengan ancaman itu, tiba-tiba delegasi menugaskan A.R. Baswedan untuk membawa pulang ke Indonesia dokumen tentang pengakuan kemerdekaan Indonesia yang diberikan negara-negara Arab.

Sebelum berangkat kembali ke Indonesia, Haji Agus Salim berkata kepada A.R. Baswedan “Baswedan, bagi saya tidaklah penting apakah saudara sampai di tanah air atau tidak, yang penting dokumen-dokumen itu harus sampai Indonesia dengan
selamat,” pinta H Agus Salim.

Apa yang dikatakah H Agus Salim mungkin tidak berlebihan, karena pada kenyataannya perjalanan yang ditempuh A.R. Baswedan ketika itu penuh bahaya, karena banyaknya pasukan sekutu yang melakukan penjagaan, baik di lapangan terbang, pelabuhan maupun tempat-tempat lain.

Namun begitu, meski cukup banyak rintangan dan hambatan yang harus dihadapi, A.R. Baswedan lolos dari pantauan pasukan sekutu dan berhasil membawa dokumen tersebut ke Indonesia dan menyampaikannya kepada Presiden Soekarno.

Riwayat singkat A.R Baswedan. Semasa hidupnya ia dikenal sebagai seorang nasionalis, jurnalis, pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, mubalig, dan sastrawan.

Dalam urusan kenegaraan, A.R Baswedan juga pernah menjabat sebagai;

• Anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

• Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir.

• Menjadi bagian dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP).

• Anggota Parlemen.

• Anggota Dewan Konstituante.

Abdurrahman (A.R) Baswedan wafat
pada 16 Maret 1 986, dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta.

A.R Baswedan tidak
dimakamkan di Taman
Makam Pahlawan, karena sesuai pesannya sebelum meninggal.(*).

Sumber: Seri Pengenalan Tokoh: Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

Loading

Pos terkait