“Ada banyak kisah intrik yang dikaitkan dengan Baia,” kata John Smout, peneliti yang bermitra dengan arkeolog lokal untuk meneliti situs tersebut.
Bahkan, Cleopatra juga disebut pernah melarikan diri dari Baia setelah Julius Caesar tewas terbunuh pada tahun 44 Sebelum Masehi.
Kisah yang lain di kota Baia, Julia Agrippina atau Agrippina Minor, merencanakan skenario pembunuhan suaminya sendiri, Claudius.
Agrippina Minor merupakan isteri keempat Claudius yang berambisi menjadikan puteranya Nero sebagai penerus tahta Kekaisaran Romawi.
“Dia meracuni suaminya (Claudius) dengan jamur beracun, namun selamat. Pada malam yang sama, Agrippina menyuruh tabib membuat ramuan labu manis beracun, dan suaminya pun mati,” tulis John Smout
Saat ini, keadaan kota tua Baia sudah tidak lagi seperti beberapa dekade sebelumnya.
Sekarang, akibat terjadinya gerakan tektonik bumi, kota terkutuk itu bisa disaksikan dengan lebih mudah. Kedalaman kota ini hanya sekira 6 meter dari permukaan air laut di perairan Italia.
Reruntuhan Baia (Baiae) berada di bawah permukaan Teluk Napoli, tidak jauh dari kota kuno yang hilang, Pompeii.
Sama seperti Pompeii, Baia merupakan kota Romawi kuno yang menjadi korban aktivitas gunung berapi.
Yang membedakan keduanya, setelah terjadinya semburan Gunung Vesuvius, penduduk Pompeii tidak sempat melarikan diri, tubuhnya seketika itu terendam debu vulkanik dan membeku.