Sementara penduduk Baia masih sempat melarikan diri dari kota sebelum ditelan oleh naiknya permukaan air.
Saat ini sisa-sisa kota yang tenggelam tampak lebih seperti taman patung air daripada tempat tinggal orang.
Semasa puncaknya, dari sekitar 100 SM hingga 500 M, Baia dikenal sebagai taman bermain bagi orang-orang yang kaya raya.
Baia merupakan kota peristirahatan bagi elit Romawi, termasuk Julius Caesar yang memiliki vila di sana.
Baia digambarkan sebagai sebuah kota yang banyak ditemui kejadian hedonistik.
Di kota ini eselon tertinggi masyarakat Romawi kuno datang untuk berpesta dan mengeluarkan tenaga.
Patung-patung yang selamat, beberapa diantaranya tanpa kepala, tapi juga banyak yang utuh, tersebar di dasar laut.
Kota ini sudah lama terlupakan, tersembunyi di dasar lautan dengan patung-patung, tiang, dan lukisan dinding Helenistik kota yang bagus.
Keberadaan kota itu baru diketahui pada tahun 1940-an, ketika sebuah foto udara mengungkapkan struktur tepat di bawah permukaan.
Setelah dilakukan penyelidikan, hingga beberapa dekade berikutnya, barulah pada tahun 2002 ditetapkan sebagai Taman Arkeologi Terendam (Parco Archeologico Sommerso) di Baia. Kawasan ini terbuka bagi penyelam yang ingin menjelajahi vila dan gua bawah air yang dihiasi marmer.(*).
