***Joko Sambang Tinggalkan Pertapaan, Memburu Pembunuh Orang Tuanya***
LONTARNEWS.COM. Pada bagian 1 cerita Joko Sambang ini diakhiri dengan penjelasan Sutinah tentang Keris Pusaka yang dibawa lari dari rumahnya untuk diserahkan kepada puteranya Joko Sambang setelah diancam akan dibunuh oleh Lurah Abilowo karena menolak keinginannya untuk menjadikan Sutinah sebagai isterinya.
Setelah mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya, Martoyo langsung berinisiatif untuk mengantarkan sendiri pusaka keris yang dibawa Sutinah ke Joko Sambang.
Sehingga bergegaslah Martoyo berangkat menuju ke tempat pertapaan Joko Sambang di Gunung Gangsir.
Di tempat terpisah, Joko Sambang yang tengah menyelesaikan tirakat puasanya 1 hari 1 malam dari 40 hari 40 malam yang harus dikerjakan, kaget saat melihat ada orang menaiki lereng Gunung Gangsir dengan membawa 2 kuda.
Dua ekor kuda yang dibawa orang itu, yang satu ditunggangi dan satunya lagi dibiarkan berjalan sambil dipegang talinya.
Setelah sosok yang naik ke Lereng Gunung Gangsir itu semakin dekat, barulah Joko Sambang menyadari kalau orang itu pakde Martoyo.
Setelah sampai dan mendekat, Joko Sambang bertanya banyak hal kepada pakde Martoyo, termasuk soal keadaan orangnya.
Pertanyaan itu langsung dijawab oleh pakde Martoyo dengan menceritakan tentang peristiwa yang dialami bapak dan ibunya.