Ekspedisi Pasadeng adalah Kunci! Dari Sinilah NKRI Bermula

20230617 202847 e1687013330244
Ekspedisi Pasadeng merupakan operasi militer tentara Majapahit untuk menumpas Pemberontakan Sadeng. Operasi militer ini menjadi taruhan Gajah Mada untuk menerima amanah jabatan sebagai Patih Amangkubumi. Pengangkatan Gajah Mada sebagai orang nomor dua setelah Raja Majapahit, diikuti dengan pengucapan sumpah yang di kemudian hari dikenal dengan Sumpah Palapa.

Ikrar Gajah Mada yang di kelak kemudian hari dikenal dengan Sumpah Palapa, ini sempat membuat geger istana. Dalam sumpah itu Gajah Mada
mengungkapkan cita-citanya untuk menaklukkan seluruh daerah yan ada di Nusantara di bawah Panji Majapahit.

Sumpah yang dikenal dengan sebutan Sumpah Palapa itu, Gajah Mada berikrar tidak akan menikmati palapa atau rempah-rempah (puasa mutih, Jawa) sebelum berhasil menaklukkan Nusantara.

Bacaan Lainnya

Isi sumpah yang tertulis dalam teks Bahasa Jawa Pertengahan, pada Serat Pararaton, berbunyi;

“…Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa…”

Alih Bahasa;

“…Ia, Gajah Mada sebagai patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa, Gajah Mada berkata bahwa bila telah mengalahkan (menguasai) Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa, bila telah mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompu, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa…”

Slamet Muljana dalam Tafsir Sejarah Nagarakretagama, menyebutkan, sumpah yang diucapkan Gajah Mada itu menimbulkan kegemparan di istana Majapahit.

Para petinggi kerajaan merespons dengan negatif dan menertawakannya. Bahkan Ra Kembar mengejek Gajah Mada sambil mencaci maki.

Kemudian diikuti Ra Banyak turut mengejek dan tidak mempercayainya. Jabung Tarewes dan Lembu Peteng juga tertawa terbahak-bahak.

Pos terkait