Sebagai sebuah pusaka, keris bagi masyarakat Nusantara, utamanya Jawa, selain sebagai karya budaya, juga dianggap memiliki kekuatan magis.
Sebab itu tidak heran kalau para penyuka benda pusaka, itu memperlakukan barang jenis itu secara khusus, dan menyimpannya juga di tempat khusus.
Tingginya nilai benda pusaka bagi masyarakat Jawa ini bisa dilihat dari apa yang pernah dilakukan Adipati Pakualaman, Paku Alam V.
Dikutip dari Artoftheancestors, keris yang disebut-sebut tertua di Indonesia, bahkan dunia, saat ini berada di Negeri Belanda.
Keris tersebut semula milik Paku Alaman V, kemudian diberikan kepada seorang dokter sekaligus mistikus Belanda, Charles Knaud.
Paku Alaman V memberikan keris itu kepada Charles Knaud, lantaran telah menyembuhkan puteranya yang ketika itu sakit berat.
Dilihat dari angka tahun yang terukir pada bilahnya, 1264 Jawa atau 1342 Masehi, keris yang diberi nama Kris of Knaud, itu tercatat sebagai keris tertua di dunia.
Pada permukaan bilah dari keris itu terdapat pula ukiran tokoh Ramayana, dan pada tahun 1903 Keris tersebut pernah dinyatakan hilang.
Setelah 100 tahun kemudian atau tahun 2002, ditemukan kembali di sebuah lemari besi (brankas) milik keluarga Knaud.
Kemudian keris itu diberikan kepada Tropenmuseum dengan status pinjaman jangka panjang (sampai batas waktu yang tidak ditentukan).
