Maksud lain dari dibuatnya menara, karena didorong adanya harga diri yang terlalu tinggi dari orang-orang Babilonia
Mereka ingin “setara dengan para dewa” karena itu perlu membuat bangunan tinggi agar bisa berkomunikasi langsung dengan dewa.
Lain dari itu, menara itu dibuat karena dilatarbelakangi adanya dorongan untuk tetap mempertahankan bahasa yang biasa digunakan.
Karena umat manusia setelah terjadinya peristiwa banjir bah Nuh, pergi menuju ke arah timur, yaitu ke tanah Sinear (Sumeria, Mesopotamia)
Ketika itu mereka hanya menggunakan satu bahasa yang sama. Mereka tidak ingin terpencar dengan berkomunasi dalam bahasa yang sama.
Atas prakarsa Nimrodz putera Kush putera Ham putera Nuh ini, lalu dibuatlah bangunan tinggi menjulang ke langit yang di kemudian hari dikenal dengan sebutan Menar Babel.
Menara ini dibangun pada zaman Babilon kuno, sebelum zaman Nebuchadnezzar, lebih dari 4000 tahun silam.
Konstruksi struktur bangunan menara ini tidak menggunakan batu, tetapi batu bata mentah yang masih belum dipanggang.
Sedang bahan yang dipakai untuk menyambung batu bata, mereka menggunakan bitumen (resin gunung) sebagai pengganti kapur.
Para sejarawan dan arkeolog menyebutkan, bahwa legenda terkait keberadaan menara sepenuhnya sesuai dengan kejadian.