Sang Adipati memilih menjadi pendeta dan tinggal di Lereng Argopuro. Keseharian Sang Adipati ditemani puterinya di lereng Gunung Argopuro.
Ki Hajar yang ditinggal mati isterinya, begitu menyayangi puteri satu-satunya, Dewi Rengganis.
Dewi Rengganis sendiri nyaris tidak pernah bermain jauh dari rumahnya, karena Sang Adipati tidak memperkenankannya bermain terlalu jauh, karena khawatir anak semata wayangnya diterkam binatang buas.
Hingga pada suatu ketika, saat Dewi Rengganis menginjak remaja, Sang Adipati mulai memberikan kelonggaran pada puterinya untuk bermain agak jauh dari rumahnya.
Tersebutlah suatu kisah, di lereng bawah Gunung Argopuro terdapat sebuah telaga yang dikenal dengan kejernihan airnya.
Dewi Rengganis yang sudah mulai menginjak remaja itu berkeinginan untuk datang ke telaga kecil yang konon banyak ditumbuhi bunga itu.
Hanya saja, untuk bermain ke telaga yang airnya dikenal sangat jernih itu, Sang Adipati tidak bisa melepas puterinya, Dewi Rengganis, berangkat sendiri.
Hingga akhirnya Sang Adipati memanggil para pembantunya yang ada di padepokan dan memberikan perintah, agar menemami Dewi Rengganis yang hendak pergi ke telaga bening dengan aneka bunga.
Telaga kecil yang berada di lereng bagian bawah Argopuro itu amat masyhur dengan airnya yang sangat bening.