Legenda Pemandian Patemon Tanggul Jember

Mata air yang sudah dibuat menjadi sumur untuk menyuplai air ke kolam renang yang diberi pagar pembatas, ini awalnya merupakan sebuah telaga kecil. Setelah dijadikan obyek wisata berupa kolam renang atau pemandian, telaga dengan sumber air yang cukup besar itu kemudian digali dan dibuatkan sumur penampungan yang pada bagian bawahnya diberi saluran/gorong-gorong untuk mengalirkan air ke kolam renang.

Sebegitu jernihnya air di telaga, sampai-sampai kalau digunakan untuk bercermin, siapapun orangnya, jika laki-laki akan terlihat ganteng, kalau perempuan akan terlihat cantik bak bidadari.

Sebab itu tak heran kalau Dewi Rengganis akhirnya tertarik untuk datang ke telaga itu. Hingga pada suatu hari, setelah meminta restu dan Sang Adipati mengijinkan, Dewi Rengganis berangkat ke telaga dengan didampingi para pembantu yang ada di padepokan.

Bacaan Lainnya

Tak lama kemudian berangkatlah Sang Dewi menuju telaga untuk membuktikan kabar akan kejernihan air dan keindahan tamannya.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh, sampailah Dewi Rengganis di telaga. Tak alang kepalang Dewi Rengganis dibuat takjub akan keindahan taman yang ada di depan matanya.

Seketika itu Dewi Rengganis langsung mendekati telaga untuk membuktikan ceritera orang, tentang kejernihan airnya yang bisa digunakan untuk bercermin.

“Ini bukan air biasa, tapi air yang memang diperuntukkan bagi bidadari untuk mandi,” gumam Dewi Rengganis saat melihat wajahnya mengambang di atas air telaga.

Karena itu, Dewi Rengganis berusaha tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati kejernihan dan kesegaran air telaga yang ada di depan matanya.

Di telaga yang di kemudian hari dikenal dengan nama Umbul itu, Dewi Rengganis langsung nyebur dan mandi sepuasnya.

Setelah menikmati segarnya air telaga, Dewi Rengganis merasakan tubuhnya segar sesegar-segarnya.

Loading

Pos terkait