Soal Ibukota, Anies Ingatkan Pemerintah Agar Tidak Meniru Kolonial Belanda

Screenshot 20231213 211829 YouTube e1702477838930
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, saat memaparkan visi misi dan program kerja pada acara Debat Capres di Gedung KPU RI, Selasa (12/12/2023)

LONTARNEWS.COM. Debat pertama calon presiden dan calon wakil presiden (capres cawapres), sudah berlangsung pada hari Selasa, 12 Desember 2023, malam.

Satu topik yang cukup mengemuka pada acara yang berlangsung di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia tersebut, terkait Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Bacaan Lainnya

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang mengajukan pertanyaan soal rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN di Kalimantan Timur, dijawab capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dengan tegas dan lugas.

Pada debat perdana itu, Ganjar menyinggung permasalahan yang menjadi bagian dari kehidupan Jakarta, seperti kemacetan, urbanisasi, dan polusi.

“Apa pendapat Mas Anies ketika kemudian Indonesiasentris itu ingin dibangun, mimpi besar anak bangsa sejak presiden sebelumnya itu ingin dibangun, untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN?” tanya Ganjar kepada Anies.

Pertanyaan inipun oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu dijawab dengan tegas, bahwa setiap masalah tidak bisa dibiarkan dan ditinggalkan, tapi harus diselesaikan.

“Kalau ada masalah jangan ditinggalkan, (melainkan) diselesaikan,” ujar Anies menjawab pertanyaan Ganjar, capres nomor urut 1.

Dalam hal penyelesaian masalah di ibu kota, Anies menegaskan, seharusnya dijadikan prioritas. Karena memindahkan pusat pemerintahan ke tempat baru dengan meninggalkan banyak persoalan yang ada di Jakarta, mulai dari masalah lingkungan hidup, lalu lintas, sampai kepadatan penduduk, tidak akan menyelesaikan problem yang sudah ada.

Pemerintah juga diingatkan, agar penyelesaian masalah yang terjadi di Jakarta tidak meniru langkah yang pernah diambil.pemerintah kolonial Belanda.

“Jangan kita meniru pemerintah Belanda. Mereka punya Kota Tua. Ketika Kota Tua turun permukaannya, mereka pindah ke selatan ke sekitar Monas. Ditinggalkan, masalah tidak diselesaikan,” ungkapnya.

Anies berpandangan bahwa masalah yang dialami Jakarta harus diselesaikan, salah satunya dengan menyediakan transportasi umum dan menambah pembangunan taman.

Upaya penyelesaian yang terjadi di Jakarta ini harus diselesaikan. Karena jika tidak, masalah itu akan terus ada

Termasuk juga masalah kemacetan yang terjadi di Jakarta. Memindahkan ibukota beserta aparaturnya, tidak akan menyelesaikan masalah kemacetan.

Karena kontribusi aparatur sipil negara (ASN) terhadap kemacetan di Jakarta, tidaklah terlalu signifikan, hanya sekita 4 hingga 7 persen.

Begitu pula dengan permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di Jakarta, sekalipun ibu kota telah pindah ke IKN, namaun bayang-bayang peramasalahan lingkungan hidup akan tetap membayangi Jakarta. (*).

Loading

Pos terkait