Manajemen JFC Akui, ‘Umbar Aurat’ Pada Penyelenggaraan JFC Karena Kelalaian Panitia

IMG 20190807 WA0038 e1565156325783
Suasana pertemuan Bupati dan Wakil Bupati Jember, Forkopimda serta tokoh agama dan masyarakat, di ruang Tamyaloka, Pendopo Wahya Wibawagraha, Selasa (6/8/2019) sore.
IMG 20190807 WA0038
Suasana pertemuan Bupati dan Wakil Bupati Jember, Forkopimda serta tokoh agama dan masyarakat, di ruang Tamyaloka, Pendopo Wahya Wibawagraha, Selasa (6/8/2019) sore.

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Kontroversi penampilan Cinta Laura Kiehl (CLK) pada Grand Carnival Jember Fashion Carnival (JFC) hari Minggu (4/8/2019) lalu, diakhiri permintaan maaf dari beberapa pihak. Vice President JFC, Suyanto, menyatakan, apa yang dipersoalkan masyarakat pada Grand Carnival JFC adalah murni kelalaian dari pihak panitia.

“Kami memohon maaf, ini keteledoran panitia dan saya yang bertanggung jawab,” ucap Suyanto, Manajemen JFC, dalam keterangan persnya usai pertemuan tertutup bersama, Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda serta tokoh agama dan masyarakat, di ruang Tamyaloka, Pendopo Wahya Wibawagraha, Selasa (6/8/2019) sore.

Kelalaian itu terjadi, kata Suyanto, karena kurang maksimalnya komunikasi dengan para sahabat yang meminta untuk ikut tampil mengenang kepergian pendiri JFC, Dynand Fariz. Oleh karenanya, evaluasi dalam setiap even menjadi sebuah keharusan yang mesti dilakukan.

Suyanto berjanji, pihak JFC akan melakukan perbaikan-perbaikan. Mengingat 18 tahun perjalanan JFC, bukan waktu yang terbilang lama, bisa saja kelalaian terjadi dalam perjalanan tersebut.

“18 tahun ini sebenarnya waktu yang singkat, sedangkan perjalanan kita panjang, bisa ratusan tahun. Bila dalam perjalanan tersebut ada suatu masalah, apa itu bocor dan lain sebagainya, ya kita tambal. Demikian juga dengan hal ini, ya kita koreksi bagaimana ke depannya bisa berjalan lebih baik dengan norma-norma kearifan lokal kita,” tegasnya.

Sementara Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo menambahkan, mengapressiasi kehadiran para kiai, meski undangannya hanya pertelepon. “Kami mengapressiasi kehadiran para kiai yang kami undang hanya dengan pertelepon,” ujar Kusworo.

Kusworo mengakui, buntut dari penampilan Cinta Laura Kiehl pada Grand Carnival JFC, mengundang banyak protes dari masyarakat. “Kami juga banyak menerima banyak SMS dan WA dari para kiai terkait penyelenggaraan JFC kemarin (Minggu, 4/8/2019),” jelasnya.

Protes terhadap penyelenggaraan JFC ini, lanjut Kusworo, bahkan juga diikuti dengan pemberitahuan rencana unjuk rasa yang akan dilaksanskan hari Rabu (7/8/2019). “Kami harap semua uneg-uneg kita selesaikan disini dan keluar dari ruangan ini permasalahan sudah selesai, “pinta Kapolres.

Sekadar diketahui, munculnya protes dari masyarakat, utamanya kalangan santri dan tokoh agama Islam ini, berawal dari kostum yang dikenakan CLK. Kostum minidress “rantai emas” yang dikenakan CLK pada Grand Carnival JFC dinilai terlalu vulgar dan mengesankan ‘mengumbar aurat’, sehingga dianggap menciderai nilai-nilai kearifan lokal Jember yang merupakan kota santri.(*)

Loading