LONTARNEWS.COM. Bagai petir di siang hari, kabar pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20, memekakkan jutaan telinga masyarakat Indonesia, utamanya penggemar sepakbola.
Turunnya keputusan FIFA yang membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, membuat masyarakat Indonesia bertanya-tanya.
Bagaimana nasib timnas U-20 yang ditangani Shin Tae Yong pada perhelatan akbar sepakbola sejagad itu.
Sampai saat ini belum ada kepastian, bagaimana nasib timnas U-20 yang sudah menjalani latihan dan dipersiapkan cukup lama itu.
Apakah posisi Indonesia sebagai peserta Piala Dunia U-20 masih sama seperti ketika belum ada pencabutan status sebagai tuan rumah?
PSSI sendiri tetap berharap, pencabutan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, tidak mempengaruhi keikutsertaan timnas U-20 di turnamen tersebut.
Wakil Ketum PSSI, Zainudin Amali, tetap berharap keputusan FIFA itu tidak sampai mempengaruhi kepesertaan timnas U-20 di ajang bergensi itu.
Mengingat saat ini skuad timnas U-20 sudah lengkap, dengan 24 pemain yang siap untuk berlaga
“Tempatnya kita belum tahu, harapan kita Indonesia tetap jadi peserta. Peserta kan sudah lengkap, sudah 24 pemain,” ujar Zainudin Amali.
Dalam menghadapi ketidakjelasan seperti saat ini, Zainudin meminta pemain untuk tidak berandai-andai. “Kita belum tahu, kita tunggu keputusan FIFA. Kita jangan mengandai-andai,” pintanya.
Seperti diketahui bersama, belum jelasnya keikutsertaan timnas U-20 dalam ajang Piala Dunia 2023, setelah FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara kompetisi sepakbola antarnegara itu.
Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dicabut menyusul penolakan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, atas partisipasi dan keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-23 yang digelar di Indonesia.
Kedua gubernur menolak Israel, karena negara itu dinilai sebagai penjajah yang menjajah negara Palestina.
Atas penolakan keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia oleh kedua gubernur tersebut, FIFA kemudian membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 Indonesia yang rencananya akan digelar 31 Maret di Bali.
Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20, diantaranya juga tidak lepas dari maraknya aksi penolakan masarakat terhadap keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20.
Gelombang penolakan tersebut datang dari beragam elemen masyarakat, termasuk dua gubernur yang wilayahnya akan menjadi tempat pertandingan babak penyisihan group. (*)