Keikutsertaan ASN dalam Program Digital Talent Scholarship Sebagai Keharusan

IMG 20190516 WA0305 e1558059128853
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dan sejumlah Jepala OPD serta pegawai di lingkup Pemkab Jember saat mengikuti paparan sosialisasi program Digital Talent Scholarship di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Kamis (16/5/2019).
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dan sejumlah Jepala OPD serta pegawai di lingkup Pemkab Jember saat mengikuti paparan sosialisasi program Digital Talent Scholarship di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Kamis (16/5/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Menyadari pentingnya penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), ratusan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Jember, mengikuti sosialisasi program Digital Talent Scholarship (DTS). Ini sebagai sebuah upaya untuk peningkatan kompetensi sumberdaya manusia di bidang TIK di kalangan ASN.

“Sebab ada suatu kajian yang mengatakan, bahwa teknologi hanya mampu menyelesaikan masalah hanya 26 persen saja. Sementara sisanya yang lebih besar adalah SDM dan kebijakan,” ujar Ir. Herry Azis, M. Eng, Staff Ahli Menteri Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Kamis (16/5/2019).
.
Oleh karenanya, Herry menilai penting kalangan ASN menguasai TIK. Mengingat peran yang dimiliki sangat penting, karena tugas kesehariannya berkaitan dengan pelayanan masyarakat. “Jadi, peran penting ibu bapak sebagai orang yang akan membuat sebuah kebijakan, yang akan membuat aturan dan instruksi kerja,” terangnya.

Sebagai pemateri, Herry Azis, menjelaskan, bahwa program Digital Talent Scholarship merupakan kesiapan pemerintah  untuk menghadapi era 4.O. Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Dijelaskan, ada beberapa pilihan keterampilan yang ditawarkan dalam Digital Talent Scholarship yang diselenggarakan oleh Kementrian Kominfo. Diantaranya pelatihan Basic Digital Skill memberikan informasi kepada masyarakat tentang berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian.

“Kesiapan kita dalam memasuki industri ke-4, salah satu hambatannya adalah pengetahuan kita yang belum cukup tinggi tentang internet,” ungkapnya.

Dikatakan, di internet, jejak digital seseorang tidak bisa hilang dan bisa dicari. Nah, agar lebih paham, masuklah ke Online academy yaitu pembelajaran online dengan waktu tertentu.

“Jejak digital tidak bisa hilang. Siap-siap untuk masuk ke online academy dan mendapatkan sertifikat,” katanya.

Sementara pada Digital Policy adalah proyek percontohan yang dikerjasamakan antara Kominfo dan Lembaga Administrasi Negara untuk eselon II. “Jadi belum dibuka untuk umum. Saya harap nanti dari Jember ada yang mengikuti, dari eselon III juga bisa,” katanya.

Contoh dari Digital Policy, seperti cyber security. Cyber security disini tidak membahas secara dalam bagaimana melakukan penetrasi ke sebuah sistem, tetapi lebih ke arah konsep.(*).