Perpisahan Emosional Ancelotti & Modric, Akhiri Era Keemasan Real Madrid

Perpisahan Emosional Ancelotti & Modric, Akhiri Era Keemasan Real Madrid
Perpisahan Emosional Ancelotti & Modric, Akhiri Era Keemasan Real Madrid

BOLA – Santiago Bernabeu kembali menjadi saksi sejarah pada Sabtu malam, 24 Mei 2025. Dua ikon abadi Real Madrid, Carlo Ancelotti dan Luka Modric, resmi mengucapkan salam perpisahan di hadapan ribuan Madridistas setelah kemenangan 2-0 atas Real Sociedad. Laga ini bukan sekadar penutup musim, tapi juga penanda berakhirnya era keemasan yang sulit tertandingi dalam sejarah klub.

Ancelotti: Pelatih Legendaris dengan 15 Trofi

Carlo Ancelotti pergi sebagai pelatih tersukses sepanjang sejarah Real Madrid, membukukan 15 trofi dalam dua periode kepemimpinannya. Pria Italia ini tidak hanya mengukir rekor jumlah gelar, tapi juga meninggalkan warisan berupa momen-momen magis—dari comeback dramatis melawan PSG, assist brilian Modric, hingga gol-gol penentu Rodrygo dan Joselu.

Di hadapan fans, Ancelotti menahan air mata saat memberikan pidato perpisahan, “Merupakan kehormatan dan kebahagiaan bisa melatih tim ini. Saya berterima kasih kepada presiden Florentino Perez dan seluruh pemain. Setiap hari di sini sangat spesial dan akan selalu saya kenang,” ucapnya penuh haru.

Setelah laga ini, Ancelotti akan melanjutkan kariernya sebagai pelatih Timnas Brasil, menjadi pelatih asing pertama dalam sejarah Selecao. Ia akan memulai tugas barunya pada 26 Mei 2025, menatap tantangan besar membawa Brasil kembali ke puncak dunia jelang Piala Dunia 2026.

Luka Modric: Raja Trofi Sepanjang Masa Madrid

Di sisi lain, Luka Modric menutup 13 tahun kariernya di Madrid sebagai pemain paling berprestasi sepanjang masa klub dengan koleksi 28 trofi. Gelandang asal Kroasia ini mengukir sejarah dengan 6 gelar Liga Champions, 4 LaLiga, 2 Copa del Rey, 5 Piala Super Spanyol, 5 UEFA Super Cup, 5 Piala Dunia Antarklub, dan 1 Intercontinental Cup.

Modrić bukan hanya dikenal lewat gelar, tapi juga konsistensi dan dedikasinya di lapangan. Ia menjadi kapten tim, pemain tertua yang mencetak gol untuk Madrid, serta peraih Ballon d’Or 2018 yang mematahkan dominasi Messi-Ronaldo. Dalam laga perpisahan, Modric mendapat guard of honour dari rekan setim dan tepuk tangan panjang dari seluruh stadion sebuah penghormatan untuk sang maestro.

Kepergian Ancelotti dan Modric menandai akhir dari satu babak paling gemilang dalam sejarah Real Madrid. Kombinasi pelatih visioner dan gelandang jenius ini membawa klub meraih kejayaan domestik dan Eropa, serta meninggalkan standar tinggi bagi generasi berikutnya.

Florentino Perez, presiden klub, menegaskan, “Warisan mereka akan abadi di hati Madridistas.” Kini, Real Madrid bersiap menatap masa depan, sementara Ancelotti dan Modrić melanjutkan perjalanan mereka sebagai legenda sejati sepak bola dunia.(UA/Red)

Artikel Bersumber Dari Media Terpercaya PELITAONLINE.CO