Kopi dan kakao, kata Agung, mempunyai sejarah lama di Jember, termasuk alasan mengapa Puslitkoka Indonesia didirikan di daerah ini pada 110 tahun yang lalu (Puslit Koka berdiri tahun 1911).
“Sudah lama kerjasama ini kami harapkan, mengingat ada alasan utama mengapa Puslitkoka Indonesia berkantor di Jember. Dulunya Jember ini wilayah perkebunan yang sangat bisa diandalkan,” ungkap Dr. Agung, mencoba membuka kembali sejarah perkebunan di Jember.
Dr. Agung mengaku telah menyiapkan program branding kopi Jember yang berkualitas, selain juga menguntungkan petani serta pedagangnya.
“Bagaimana tataniaga bisa tersusun rapi, petani kopi mendapatkan harga tinggi dan pedagang juga tidak rugi, ini sudah kita persiapkan. Termasuk pendampingan sumber daya manusia (SDM) kita laksanakan juga,” tambahnya. (*)