Jember.LONTARNEWS.COM. Ada banyak pendukung yang sebenarnya bisa dijadikan modal untuk membuat Jember menjadi daerah dengan masa depan cemerlang. Kabupaten Jember punya beras, gabah, kopi, kakao, aneka ragam buah, ikan maupun awang merah yang merupakan komoditi andalan.
Ragam potensi yang dimiliki Jember ini, hanya butuh pengelola yang memiliki kemampuan manejemen finansial yang baik. “Bisa lewat Koperasi, kalau sulit bisa lewat BUMD, kalau masih sulit bisa lewat swasta. Silahkan pak Wabup, pak Kadis carilah pengelolanya,” kata Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan, dalam acara sosialisasi program Sistem Resi Gudang (SRG) di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Sabtu (05/06/2021).
Namun sebaliknya, jika daerah tidak mampu mencari pengelola, kemendag siap membantu. Sebab, dibuatnya SRG memang dimaksudkan untuk membantu keberadaan petani, dan itu sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah.
Jember sebenarnya juga sangat beruntung, karena komoditas pertaniannya banyak yang masuk daftar SRG, sehingga tinggal memanfaatkan dan mengelola gudang itu dengan baik. “Jember ini punya masa depan top. Anak didiknya (lulusan perguruan tinggi) top. Masyarakatnya top, dan semoga SRGnya juga menjadi top,” harap Jerry.
Sistem Resi Gudang (SRG) ini sengaja dibuat, agar petani bisa memperoleh pinjaman dari Bank, dengan jaminan hasil panennya yang disimpan. Ada 123 SRG di Indonesia, yang didirikan pemerintah melalui Kemendag.
SRG diperuntukkan bagi petani sebagai garda terdepan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. “Mereka adalah ujung tombak kita, melalui komoditasnya,” akunya
Kemendag sendiri telah bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia untuk menerima komoditas pertanian yang masuk ke gudang SRG sebagai produk yang masuk ritel. Namun begitu juga diakui, bahwa kemendag hanya mampu memfasilitasi, sebab pelaksanaan dari program ini hanya bisa dilakukan oleh pemerintah daerah sendiri.
“Karena itu mohon kerjasamanya pak wabup, dan pak kadis dalam rangka mensuport program ini,” pinta Wamendag, Jerry Sambuaga, pada acara yang dihadiri Wakil Bupati Jember, KH MB Firjaun Barlaman itu.
Permintaan Wamendag inipun langsung mendapat jawaban dari Wabup MB Firjaun Barlaman. Di hadapan Wamendag wabup menyatakan akan segera mengoordinasikan program tersebut dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Terutama Dinas Koperasi, soalnya banyak petani Kopi yang mengeluh tidak adanya gudang, sehingga mereka dalam kendali tengkulak,” jelasnya.
Wabup berharap, program ini bisa dimanfaatkan oleh para petani Kabupaten Jember untuk menyimpan hasil panennya, saat harga lagi tidak menguntungkan. “Khususnya tanaman bahan pokok seperti padi dan jagung, kita akan sosialisasikan kepada petani.” imbuh Gus Firjaun. (dna).