Produktifitas Pertanian yang Tinggi Diharapkan Mampu Memperbaiki Sektor Hulu dan Hilir

IMG 20200806 213648
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dalam acara panen raya program kemitraan pertanian terpadu di Kecamatan Rambipuji, Rabu (05/08/2020).

Jember.LONTARNEWS.COM. Pola kemitraan dalam pertanian yang mampu meningkatkan hasil panen hingga 10,7 ton dari biasanya yang 5-6 ton, diharapkan ditindaklanjuti dengan perbaikan pada sektor hulu dan hilir. Mulai dari penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.

Keberhasilan dalam meningkatkan produksi pertanian menurut Bupati Jember, dr. Faida, MMR, buah dari kemitraan yang terjalin. “Kemitraan adalah kekuatan. Kemitraan ini adalah wujud dari kegotongroyongan. Tanahnya tidak bisa ditambah, tapi produktifitasnya bisa ditingkatkan,” kata Bupati Faida, dalam program kemitraan pertanian terpadu di Kecamatan Rambipuji, Rabu (05/08/2020).

Pada acara yang digelar Asosiasi Distributor Pupuk Kaltim itu, bupati juga mengatakan, bahwa untuk mencapai sukses di bidang pertanian perlu bermitra dengan banyak pihak. Karena dengan cara begitu, produktifitas pertanian di Jember bisa dioptimalkan.

General Manager Pupuk Kaltim, Ir. Yusri, menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu program agrosolution untuk mendukung pupuk pertahanan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. “Pupuk Kaltim berupaya untuk mendorong dan meningkatkan produktifitas pertanian, dan membantu kendala yang dihadapi petani,” kata Yusri.

Yusri menyatakan, dari awal bercocok tanam dilakukan pengawalan terhadap petani hingga masa panen. Program ini juga menggandeng stakeholder terkait untuk mendukung petani.

“Misal, petani kekurangan dana, maka kami akan melibatkan pengusaha. Dan akan ada opteker (penyedia barang) yang akan mengambil hasil panen petani,” jelas Yusri.

Ketua panitia panen raya, Supriyoto, menyatakan, kemitraan pertanian terpadu mendapat respon positif dari petani. Kemitraan ini menggabungkan semua pilar untuk memuliakan petani. “Pertama pilar agroinput, dua modal, dan tiga opteker. Petani tinggal kerja, dengan ini hasil dapat optimal,” jelasnya.

Supriyoto juga menyampaikan, ada kenaikan 3 ton per hektar yang meningkatkan produktifitas dan menambah pendapatan petani.(*).