David mengaku, semula dirinya tidak tahu jika ada banner yang dipasang tak jauh dari tempat tinggalnya itu menutupi banner Surya Paloh dan Anies Baswedan.
“Awalnya saya tidak tahu, padahal itu dekat rumah saya. Saya baru tahu setelah ditegur pak ketua DPD, kok ada banner pemkab yang menutupi banner pak Surya Paloh dan Anies Baswedan,”
Mendapat teguran dari Ketua DPD NasDem Jember, H Marsuki AG, David bergegas mendatangi tempat dipasangnya banner yang dimaksud.
“Saya juga gak enak, karena pak ketua bilang begini, “gimana kamu sebagai ketua garda”. Saya bilang, dimana bah, saya cek dulu,”
Setelah ditunjukkan tempatnya, ternyata banner yang dimaksud terpasang di Gunung Batu. Akhirnya sepulang dari mengikuti suatu acara, David melepas banner itu.
“Banner itu masangnya tidak pakai ethika, ngawur. Apalagi itu ada gambarnya Bupati Jember. Terlepas bupati tahu atau tidak tahu akan adanya kegiatan itu, yang jelas ini kesannya nantang, kan seperti itu. Kami terus terang tidak terima, banner itu saya copot,” ungkapnya.
Setelah itu David mencari tahu siapa orang yang memasang banner itu ternyata ketemu, yang masang adalah pihak PAI (Persatuan Anggrek Indonesia).
“Setelah saya informasikan itu ke pihak PAI, mereka lalu datang meminta maaf dan berjanji akan mengembalikan banner yang rusak punya NasDem untuk diperbaiki kembali,” tambahnya. (*).