Sementara epigraf dari India, Himansu BS, yang melakukan penelitian di tahun 1980an, memberi dugaan, bahwa prasasti Watu Gong yang letaknya berada di bawah bukit kecil di area Perhutani, berasal dari abad ke 5 M, sejaman dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
Dari berbagai peninggalan sejarah yang berhasil ditemukan terebut menunjukan, bahwa pada masa lampau kawasan Jember sudah merupakan kawasan yang sudah ramai penduduk.
Bahkan bisa jadi di daerah ini juga sudah ada sistem pemerintahan setingkat desa atau semacam lembaga keagamaan dan kemasyarakatan
Sebab jika ditilik dari nama daerahnya, Rambipuji (puja,red) yang jika disandingkan dengan tulisan pada prasasti Watu Gong, Pa-rvva-te-sva-ra, yang kalau diartikan menjadi Dewa/Raja Gunung, menunjukkan daerah itu pernah menjadi tempat pemujaan.
PA-RVVA-TE-sVA-RA (Dewa/Raja Gunung merupakan nama lain dari Çiwa. Saat ini kondisi Prasasti Watu Gong, relatif lebih aman setelah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur pada bulan Maret 2018 melakukan pengangkatan dan pada April 2018 dibuatkan cungkup untuk melindungi dari panas dan hujan. (*).