JFC, Karnaval Terbuka dan Inklusi Pertama di Dunia

IMG 20190802 WA0083 e1564787972771
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, bersama talent Smile World, JFC Kids, sebelum beraksi di catwalk, Jumat (2/8/2019)
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, bersama talent Smile World, JFC Kids, sebelum beraksi di catwalk, Jumat (2/8/2019)

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Ada yang patut diapresiasi dan menjadi kebanggaan bersama dari pagelaran Jember Fashion Carnival (JFC). JFC yang merupakan karnaval dengan brand internasional, ternyata tidak meninggalkan perannya sebagai karnaval inklusi yang terbuka untuk siapa saja. semua orang.

Tidak hanya anak-anak dan remaja yang bisa mengikuti karnaval ini. Bahkan orang tua, atau siapa saja bisa ikut tampik dalam karnaval ini, tanpa melihat latat belakang suku maupun agamanya.

“Saya bangga, karena JFC menjadi karnaval yang inklusi dan terbuka untuk semuanya. Bagi saya, Mas Dynand memang telah tiada, tapi JFC bukan hanya mlik Mas Dynand tetapi milik Jember, milik Indonesia dan milik semua,” tutur Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR.

Salah satu defile yang menjadi kebanggaan adalah Smile World. Defile ini merupakan defile yang terdiri dari anak mantan pasien bibir sumbing dan kalangan tidak mampu. “Kita bangga JFC sebagai karnaval terbaik ketiga di dunia, karena menjadi karnaval inklusi yang pertama di dunia,” aku Bupati Faida, saat menghampiri talent Smile World, JFC Kids, sebelum beraksi di catwalk, Jumat (2/8/2019).

Dengan melibatkan anak-anak menjadi talent dalam JFC berarti melatih mereka untuk percaya diri, bangga dengan dirinya apapun keadaannya. JFC ini bukan hanya untuk mereka yang terlahir cantik jelita dan rupawan, tetapi JFC adalah kretifitas sehingga siapapun akan tampil menarik dan indah.

“Setelah operasi mereka menjadi talent JFC dan percaya diri dengan dilatih bertahun-tahun, dan ada yang sudah tujuh kali mengikuti JFC ini, yang dibina oleh Rumah Sakit Bina Sehat Jember,” ungkapnya.

Menariknya lagi, dalam mengikuti karnaval ini, mereka membuat sendiri pakaiannya. “Untuk mengikuti ini ada workshopnya, dan yang paling menarik adalah mereka membuat sendiri pakaian JFC mereka. Mereka akan menjadi generasi kreatif dan terampil,” imbuh Bupati.

Bupati menyebut beruntung Jember memiliki JFC, karena bisa dimanfaatkan sebaik mungkin bagi semua yang terlibat di Jember. Bupati pun berharap kedepan JFC semakin semarak dan membawa dampak ekonomi yang luar biasa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Anas Ma’ruf, menyampaikan, Kids Carnival ini adalah bibit-bibit penerus dari almarhum Dynad Fariz.

“Mari kita dukung bersama dan majukan bersama JFC 2019 ini yang memasuki JFC ke-18,” ujar Anas dalam pembukaan Kids Carnival.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Jember, Anas menyampaikan apresiasi kepada segenap orangtua, atas dukungannya sehingga putra putrinya bisa ikut serta mewarnai JFC  ke-18.(*).