Video Blunder Risaatjan 8 Menit Di Bigo, Link Telegram Diburu Warganet

Link Video Blunder Risaatjan

Menurut sejumlah pengguna TikTok, video viral tersebut memperlihatkan momen “blunder” saat Risaatjan melakukan siaran langsung di Bigo Live. Dalam rekaman berdurasi delapan menit itu, terdapat aktivitas tidak sengaja terekspos ke publik, sehingga memicu beragam reaksi dari penonton siaran live bigo Risaatjan. Sebagian menganggap konten tersebut mengandung unsur privasi yang seharusnya tidak di pertunjukkan, sementara yang lain justru penasaran dengan video live bigo Risaatjan tersebut.

Hingga kini, pencarian terkait nama Risaatjan masih menduduki trending pencarian di TikTok (sebagian), dengan beberapa akun membuat video fullgar video Risaatjan. Beberapa pengguna juga melaporkan lonjakan pengikut secara masif pada akun Instagram @risaatjan, meski belum jelas apakah akun tersebut benar terkait dengan pemilik video.

Risaatjan Viral Bersama Video Its Anggi

Belum selesai Viralnya video “Its Anggi” beberapa waktu lalu, di mana seorang wanita bernama Anggi menjadi sorotan setelah rekaman pribadinya juga tersebar di platform live streaming. Kedua kasus ini memiliki kesamaan, yaitu konten yang awalnya bersifat privat bocor ke publik dan memicu perburuan link video oleh warganet.

Seperti halnya its Anggi, Risaatjan kini menjadi objek investigasi netizen yang berusaha mengungkap fakta di balik video viral tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak tersebut, maupun pemilik akun @risaatjan dan itssanggi2 terkait validitas video dan dugaan pelanggaran privasi.

Di kolom komentar, warganet terbagi menjadi dua kubu. Sebagian mengecam penyebaran video yang dianggap melanggar privasi, sementara sebagian lain memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan engagement di akun mereka. Seorang pengguna Twitter memposting, “Video blunder bigo live Risaatjan dan its Anggi”.

Hingga berita ini diturunkan, akun @risaatjan di Instagram dan TikTok belum memberikan klarifikasi resmi. Yang berakibat Video Blunder Risaatjan masih menjadi ajang perburuan dan beredar luas di grup Telegram dan forum diskusi online.

Kasus ini kembali menegaskan pentingnya literasi digital di era keterbukaan informasi, di mana satu momen “blunder” dapat menjadi viral dalam hitungan jam. Netizen diimbau untuk tidak menyebarkan konten pribadi tanpa izin dan selalu menghormati batasan privasi orang lain, dan mengetahui bahasanya mengklik link tautan sembarangan yang berakibat fatal.(*/Red)