Menghidupkan Perekonomian di Sektor Wisata, Perlu Perencanaan Langkah yang Diimplementasikan

IMG 20201014 192501 e1603894532320
Plt Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara peresmian wisata Puncak Badean di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Rabu (14/10/2020).
Plt Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara peresmian wisata Puncak Badean di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Rabu (14/10/2020).

Jember.LONTARNEWS.COM. Program Indonesia BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) yang realisasinya di Kabupaten Jember diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan potensi alam yang dikembangkan menjadi destinasi wisata, diharapkan mampu menghidupkan perekonomian di sektor pariwisata. Pemanfaatan potensi alam yang dikembangkan menjadi destinasi wisata ini dilakukan di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari.

Peresmian wisata Puncak Badean ini digelar melalui program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tajuk Indonesia BISA. “Menghidupkan kembali perekonomian di sektor pariwisata bukan hal yang mudah. Namun demikian, langkah-langkah untuk menggerakan kembali sektor pariwisata memang harus diimplementasikan,” ujar Plt Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam sambutannya pada peresmian wisata Puncak Badean di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Rabu (14/10/2020).

Menurut Kiai Muqit, sapaan KH Muqit Arief, sumber daya manusia yang mumpuni di suatu desa akan mampu mewujudkan kebijakannya, lewat terobosan besar yang dimiliki. Sebagaimana dibuktikan Kepala Desa Badean, dengan ide cemerlangnya yang menjadikan Puncak Badean sebagai destinasi wisata.

Kiai Muqit berharap, program BISA dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di Kabupaten Jember. “Tentunya, harus tetap sesuai dengan prinsip protokol kesehatan,” imbuhnya.

Acara peresmian wisata Puncak Badean itu sendiri dihadiri Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hasan Abud, serta anggota DPR RI Muhammad Nur Purnamasidi. Pada kesempatan itu Hasan Abud menyebutkan, para pedagang, pelaku seni pertunjukan, seni musik, dan pusat belanja oleh-oleh akan mengungkit kemajuan wisata.

Bahkan juga akan menopang pendapatan ekonomi masyarakat sekitar serta pendapatan asli daerah (PAD). “Nanti kalau sudah maju, juga akan dibangun home stay,” tambahnya. (*).