LONTARNEWS.COM. I. Jember – Konsep pengembangan potensi wisata di lahan perhutani sebagaimana dipaparkan KPH Perhutani Jember kepada Bupati Jember, dr. Faida. MMR, di Pendopo Wahya Wibawa Graha, (20/2/2019), bakal segera direalisasikan. Ini terjadi, setelah pihak Perhutani menjadikan potensi buah durian yang dimiliki, sebagai daerah tujuan wisata.
Pemanfaatan ribuan pohon durian menjadi kawasan wisata yang dikemas dengan nama Kampung Durian Pakis ini, menurut Kepala Perum Perhutani KPH Jember, Rukman Supriatna S.Hut. MM, sebagai upaya optimalisasi atas potensi yang ada. Kampung Durian Pakis ini dibentuk, karena adanya potensi besar yang ada di Desa Pakis, Kecamatan Panti.
Ada ribuan pohon durian yang berada di dalam area hutan yang dikelola Perhutani maupun yang berada di lahan milik warga. Potensi durian ini belum dimanfaatkan maksimal, utamanya nilai tambah durian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jadi, dengan ini harapannya, pemilik pohon durian, baik dalam kawasan maupun di luar kawasan dapat meningkat nilai duriannya itu,” terang Rukman Supriatna, usai pertemuan di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Jember, Jumat (15/3/2019).
Peningkatan nilai durian itu, nantinya juga akan dilakukan dengan mengadakan latihan lebih lanjut tentang durian atau potensi lainnya. “Sebenarnya, kita tidak berbicara kampung duriannya saja. Disitu ada potensi kopi wisata dan lainnya, dan ini akan kita optimalkan sehingga masyarakat akan terlibat di dalamnya,” ungkap Rukman.
Dengan Kampung Durian Pakis, pemilik pohon durian bisa memasarkan di lokasi wisata. Sebab, nanti akan dibuat kios durian. Masyarakat yang datang berwisata bisa membeli durian secara langsung.
Tidak hanya menjual langsung, pemilik durian bisa menjual produk olahan durian seperti dodol durian atau makanan olahan lain dengan bahan dasar durian ini. “Kita tetap juga mendorong ini lebih berkembang, karena yang kita utamakan adalah taraf hidup masyarakat berkembang,” terangnya.
Wisata Kampung Durian Pakis tidak hanya bisa dinikmati saat musim panen durian. Wisata ini juga menyajikan wisata edukasi. Pengunjung bisa belajar tentang pembuatan bibit durian.
Pengunjung juga bisa mempelajari pengolahan lanjutannya.
Bahkan, ungkapnya, setelah berkoordinasi dengan tim dari Pemkab Jember, ada cara dan teknik agar buah durian bisa berbuah sepanjang tahun. “Ini sangat menarik. Ini sebuah tantangan, mudah-mudahan bisa terwujud,” ujarnya.
Sementara Bupati Jember, dr. Faida. MMR, yang pada pertemuan itu diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Arismaya Parahita, mengatakan, meski rencana pembuatan kawasan wisata oleh KPH Perhutani Jember bersama Pemerintah Kabupaten Jember itu mengambil nama Kampung Durian Pakis, namun harapan yang ingin dicapai tidak hanya sekadar soal durian.
“Intinya, bagaimana mewujudkan Kampung Durian untuk bisa mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” kata Arismaya Parahita.
Salah satu target yang ingin dicapai dari mewujudkan Kampung Durian Pakis, menurut Arismaya, adalah untuk memotong mata rantai tengkulak durian. Karena selama ini, durian dari Desa Pakis Kecamatan Panti yang dikirim ke berbagai daerah di luar Jember, dikuasai tengkulak.
Karena itu, pemerintah berharap Kampung Durian Pakis ini nantinya bisa menjadi salah satu pusat durian di Jember. Dan untuk memotong mata rantai tengkulak durian itu, kampung ini nantinya digarap bersama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Bagi pemerintah, kelompok masyarakat ini menjadi subyek utama pembangunan obyek wisata. “Tanpa mereka tidak ada apa-apa, mereka adalah sasaran pokok untuk meningkatkan taraf kehidupan,” imbuhnya.(*).