Oleh karena itu, sekiranya pemkab Jember bermaksud membebaskan Pantai Watu Ulo dan Papuma dari tiket masuk, sebaiknya lakukan kajian sedetail mungkin.
Apalagi tempat wisata yang hendak digratiskan, memiliki potensi terjadinya kecelakaan cukup tinggi.
Sekadar diketahui, destinasi wisata yang oleh Pemkab Jember diminta untuk digratiskan adalah kawasan pantai laut selatan yang gelombang ombaknya cukup besar.
Dengan kondisi alamiah yang seperti itu, tingkat kerawanan akan terjadinya kecelakaan laut terbilang cukup tinggi, yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Munculnya kerawanan kecelakaan ini biasanya bersamaan dengan melonjaknya jumlah pengunjung yang datang.
Saat jumlah pengunjung besar berjubel dan melampaui hari-hari biasanya, petugas pastilah akan kesulitan untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap satu persatu orang.
Ancaman keselamatan terhadap pengunjung tidak hanya di laut saja. Di darat ancaman yang tidak kalah menyeramkan juga mengincar pengunjung tempat wisata.
Karena dengan semakin berjubelnya pengunjung yang mendatangi tempat wisata, kemungkinan terjadinya kecelakaan juga sangat terbuka dan bisa terjadi kapan saja.
Seperti kejadian ahun lalu. Ketika tempat wisata digratiskan, ada pengunjung yang meninggal dunia akibat kecelakaan.
Korban kecelakaan di tempat wisata ini tidak masuk klaim asuransi. “Ini tidak bisa tercover asuransi, kenapa?. Karena tidak ada tiket, kan di tiket itu berbunyi untuk cover asuransi jika ada kejadian yang tidak diinginkan,”imbuhnya. (*).
