Antisipasi Munculnya Klaster Baru dalam Pilkada Serentak, Pemkab Jember Lakukan Langkah Persiapan

IMG 20201007 222022 e1602084669446
Plt Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara Talk Show di Kompas TV Jember. Selasa (06/10/2020).
IMG 20201007 222022
Plt Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara Talk Show di Kompas TV Jember. Selasa (06/10/2020).

Jember.LONTARNEWS.COM. Mengantisipasi munculnya klaster baru dalam perhelatan pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020 mendatang, Pemerintah Kabupaten Jember melakukan langkah persiapan. Langkah tersebut diantaranya menyiapkan tempat untuk penanganan, seperti Jember Sport Garden (JSG) maupun sewa hotel.

“Hanya persiapan saja. Lebih-lebih saya berharap semoga klaster baru Pilkada ini tidak terjadi di Kabupaten Jember. Semisal itu terjadi, kami sudah siap mengantisipasi,” ujar Plt Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara Talk Show di Kompas TV Jember. Selasa (06/10/2020).

Meski sudah melakukan persiapan sedemikian rupa, namun Wakil Bupati Jember yang juga Plt Bupati Jember, itu sangat berharap klaster baru kasus Covid-19 dalam perhelatan pilkada tidak terjadi di Jember. “Sampai saat ini, kami selalu berkoordinasi dengan beberapa pihak yang berkaitan dengan Pilkada di masa pandemi ini, supaya benar-benar menyiapkan dan mengatur, agar klaster baru Covid-19 tidak terjadi di Pilkada tahun ini,” tandasnya.

Dan untuk mencegah terjadinya klaster baru ini, Kiai Muqit, berusaha untuk terus berkoordinasi dengan beberapa elemen terkait Pilkada. Bahkan saat rapat koordinasi sudah berbagi tugas.

Namun hal yang terpenting lagi dalam mencegah terhadinya klaster baru, menurutnya, semua pihak harus ikut menyukseskan Pilkada pada masa pandemi ini. Dan sukses pesta demokrasi ini tidak hanya tergantung KPU, Bawaslu, TNI, maupun Polri.

Begitupun dengan masalah netralitas aparatur sipil negara (ASN), Kiai Muqit mengingatkan, agar benar-benar menjadi perhatian seksama. Bagi mereka yang tidak netral, ada sanksi yang bisa dikenakan kepada mereka.

Sanksi itu meliputi sanksi administrasi hingga sanksi berat yang tergantung dari tingkat pelanggarannya yang dilakukan seorang ASN. “Ayo kita sama-sama sukseskan Pilkada ini, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Cuci tangan, jaga jarak, pakai masker, karena dengan bermasker kita aman, keluarga aman, dan teman-teman kita aman,” tambahnya. (*)

Loading