LONTARNEWS.COM. I. Jember – Dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Jember menyiapkan rapid test gratis untuk santri di pondok pesantren yang tersebar di Kabupaten Jember.
Rapid test dilakukan untuk santri yang akan kembali ke pondok pesantren, baik Jember maupun dari luar Jember. “Rapid test ini secara kolektif dari ponpes masing-masing,” jelas Gatot Triyono, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember, Rabu (03/06/2020).
Selain rapid test gratis, pemerintah juga akan memberikan alas sholat dan vitamin untuk satu bulan. Vitamin ini diberikan agar semua santri yang sudah sampai di ponpes lebih sehat.
Oleh karena itu, terkait dengan layanan untuk santri ini, sesuai dengan arahan Bupati Jember, dr. Faida, MMR, Gatot meminta semua pondok pesantren melalui pengasuhnya atau organisasi ikatan ponpes melaporkan tentang tanggal keberangkatan atau kedatangan santri kepada Gugus Tugas Covid-19. “Serta jumlah santri yang akan kembali ke pondok,” pintanya.
Pesantren juga diminta untuk berkoordinasi dengan gugus tugas terkait dengan jadual pelaksanaan rapid test. Koordinasi ini perlu, karena kedatangan santri di tiap pondok berbeda-beda.
“Jika ada santri yang nonreaktif setelah mengikuti rapid test, akan diberikan surat keterangan oleh gugus tugas dan bisa kembali ke pesantren,” terangnya.
Namun apabila ada santri yang reaktif, maka akan dilaksanakan pemeriksaan lanjutan berupa swab. Jika sudah dinyatakan sembuh, maka santri bisa kembali ke pesantren.
Mengenai keberangkatan santri, karena wali santri tidak diperkenankan mengantar ke ponpes, Pemkab Jember akan memfasilitasi. Santri juga tidak diperkenankan menggunakan kendaraan umum.
Diingatkan, ketika hendak kembali ke pondok, setiap santri wajib menggunakan alat pelindung diri. Seperti menggunakan masker dan dibekali masker cadangan, alas shalat dari kain serta vitamin untuk kebutuhan satu bulan.
Diharapkan, semua santri bisa mematuhi imbauan protokol kesehatan transisi santri aman untuk pencegahan penularan Covid-19.(*)