Lampu PJU di Jalur Lintas Selatan Raib Tak Tersisa, Pihak Berwenang Terkesan Tak Ambil Peduli

Lampu penerangan jalan bertenaga surya di sepanjang Jalur Lintas Selatan (JLS) daerah Kecamatan Kencong dan sekitarnya, saat ini hanya tinggal tiangnya saja. Lampu-lampu tersebut habis dicuri tanpa sisa.

LONTARNEWS.COM. Sejak beberapa bulan belakangan atau sampai akhir tahun 2024, Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) panel surya yang diharapkan bisa lebih menggairahkan aktifitas dan perekonomian masyarakat di Jalur Lintas Selatan (JLS), tak terlihat lagi benderangnya.

Ini karena, lampu penerang yang menggunakan tenaga surya tersebut, sudah tidak mengelantung di tiangnya alias raib. Lampu PJU yang terpasang di sepanjang jalan pesisir pantai selatan itu telah dicuri kawanan maling.

Bacaan Lainnya

“PJU yang terpasang di JLS daerah ini semuanya sebanyak 80 unit. Saat ini sudah habis total tidak tersisa,” ungkap Irfanuddin, warga Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember.

Lalu benarkah hilangnya lampu PJU di sepanjang pantai selatan kawasan Kencong dan sekitarnya itu akibat dari ulah tangan-tangan jahil ?.

Irfanunddin yang sejak awal geram melihat hilangnya lampu PJU itu mulai mencoba melakukan penelusuran. Di awali dari informasi yan dipetoleh dari warga setempat.

“Awalnya saya dapat informasi dari tetangga yang sehari-hari sebagai nelayan. Kata nelayan itu, lampu panel tenaga surya yang terpasang di jalur lintas selatan dipakai nelayan,” ungkap Irfanuddin.

Dari informasi itu Irfanuddin lalu berinisiatif melakukan penggalian informasi lebih jauh. Itu dilakukan, karena hilangnya lampu PJU bertenaga surya milik PU Provinsi Jatim yang terpasang di JLS itu, telah membuat susah dan resah masyarakat.

Selain kondisi jalanan dan lingkungan sekitar JLS gelap, ancaman keamanan tindak pencurian motor semakin mengawatirkan.

“Kita menelusuri, siapa saja yang memakai lampu tersebut. Ternyata lampu milik PJU Jatim yang hilang itu banyak digunakan kalangan nelayan untuk menangkap ikan,” jelasnya.

Dari penelusurannya diperoleh keterangan, bahwa lampu PJU hasil curian tersebut oleh pelaku dijual kepada nelayan seharga 1,2 juta per unit.

Aksi pencurian lampu PJU di JLS menurut Irfanuddin sebenarnya sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2023 lalu. Hingga saat ini, 80 unit lampu PJU yang terpasang di daerah itu, sudah habis sama sekali. “Di Paseban sendiri ada 64 unit,” tandasnya.

Kepada pihak berwenang Irfanuddin berharap, kasus pencurian lampu PJU di JLS segera ditindaklanjuti. Karena jika tidak, aksi serupa akan terus berlangsung dan warga akan resah.

“Saya juga heran, kenapa pemerintah kok tidak mengambil tindakan. Mestinya kan harus ditindaklanjuti, ya paling tidak ada perbaikan atau pelakunya ditangkap dan diproses, bukan dibiarkan seperti sekarang. Karena jelas ini merugikan negara, masyarakat juga menjadi resah dan merasa tidak aman,” tambahnya. (*).

Loading

Pos terkait