Berharap IKIP PGRI Menjadi Sentra Pendidikan Inklusi

Bupati Jadi Pembicara di IKIP PGRI Jember 7 e1571231926585
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, saat menjadi narasumber pada seminar Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) di Kampus IKIP PGRI di Jalan Jawa, Jember, Selasa (15/10/2019).
Bupati Jadi Pembicara di IKIP PGRI Jember 7
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, saat menjadi narasumber pada seminar Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) di Kampus IKIP PGRI di Jalan Jawa, Jember, Selasa (15/10/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Komitmen Pemerintah Kabupaten Jember menjadi kabupaten inklusi terhadap disabilitas, perlu dukungan dari perguruan tinggi. Dukungan ini, utamanya diharapkan dari perguruan tinggi yang memiliki jurusan kompetensi di bidang inklusi.

“Saya ingin IKIP PGRI menjadi sentra pendidikan tentang inklusi,” kata Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, saat menjadi narasumber dalam seminar Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) di Kampus IKIP PGRI di Jalan Jawa, Jember, Selasa (15/10/2019).

Dengan menjadi sentra pendidikan inklusi, IKIP PGRI Jember bisa menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Jember dalam melahirkan guru-guru inklusi. “Karena IKIP PGRI mempunyai jurusan dan kompetensi di bidang inklusi ini,” tandas bupati.

Seminar yang  berlangsung di Aula Quantum Auditorium IKIP PGRI Jember ini mengusung tema “Menjadi Generasi Sehat, Cerdas, Sadar, dan Produktif di Tengah Arus Globalisasi”. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama IKIP PGRI Jember dengan Sabda, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang konsen terhadap isu-isu disabilitas.

Lebih jauh Bupati mengungkapkan, komitmen Pemerintah Kabupaten Jember terhadap disabilitas telah diwujudkan dengan adanya perda dan perbup tentang disabilitas. Jember pun menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki perda dan perbup yang mengakomodasi kebutuhan disabilitas.

“Sehingga disabilitas di Jember mendapatkan hak-haknya, baik di bidang pendidikan maupun di bidang kesehatan,” tegasnya.

Tidak hanya regulasi, Pemerintah Kabupaten Jember juga telah memberikan hak bagi disabilitas berupa jaminan kesehatan. Ada sekitar 1.500 disabilitas yang menikmati jaminan kesehatan ini.

Di bidang pendidikan, Pemerintah Kabupaten Jember juga telah memberikan beasiswa bagi disabilitas untuk menempuh pendidikan. Beasiswa itu diberikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan sampai strata dua. “Banyak calon guru inklusi (yang menerima beasiswa). Karena Jember membutuhkan tambahan guru-guru inklusi tersebut,” pungkas Bupati. (*)

Loading